PSCS Cilacap

Drama Akuisisi PSCS Cilacap: Deal Rp 1 Miliar Berubah Sepihak Jadi Rp 2 Miliar, BBR Ancam Mundur

Masa depan PSCS Cilacap kembali suram. Kesepakatan akuisisi Rp 1 miliar mendadak berubah sepihak jadi Rp 2 miliar jelang penutupan pendaftaran Liga 4.

TRIBUN BANYUMAS/ RAYKA DIAH
PERNYATAAN SIKAP, Tim BBR Cilacap bersama tokoh masyarakat dan perwakilan suporter saat menyatakan kekecewaan terhadap keputusan sepihak kenaikan nilai akuisisi PSCS Cilacap, Kamis (20/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Rencana akuisisi PSCS Cilacap oleh Tim BBR terancam batal total.
  • Pemilik saham lama dituding menaikkan harga sepihak dari Rp 1 Miliar menjadi Rp 2 Miliar.
  • Padahal, sudah ada notulen kesepakatan resmi yang disaksikan Bupati Cilacap.
  • BBR beri ultimatum hingga Jumat (21/11): kembali ke harga awal atau mereka mundur.
  • Suporter Lanus kecewa berat karena merasa proses penyelamatan klub dipersulit.

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Harapan masyarakat Cilacap untuk melihat tim kesayangannya, PSCS Cilacap, kembali bangkit dan dikelola putra daerah kini berada di ujung tanduk.

Upaya penyelamatan klub berjuluk Hiu Selatan itu tersendat oleh drama perubahan harga sepihak di detik-detik terakhir.

Padahal, sebelumnya proses akuisisi PT PSCS yang diinisiasi tim BBR Cilacap bersama tokoh masyarakat dan suporter sempat berjalan mulus.

Baca juga: CEO PSCS Cilacap Murka Dirut Mundur: Klub Ini Butuh Figur Tahan Banting

Namun, angin segar itu mendadak berubah menjadi kabar buruk.

Koordinator BBR Cilacap, Bintar Tri Atmaji, mengungkapkan kekecewaan mendalam.

Proses yang sudah disepakati di depan mata kini mentah kembali karena pemilik saham lama mengubah kesepakatan secara sepihak.

Kronologi Kesepakatan

Bintar menceritakan, langkah akuisisi ini bermula dari niat tulus menyelamatkan klub agar dikelola lebih profesional.

Didukung Bupati Cilacap, mereka bahkan sudah terbang ke Jakarta untuk menemui pemilik lama.

“Pada 25 Oktober kami bertemu langsung dengan Direksi PT PSCS, Ibu Fani Irawati, dan hasil pertemuan itu kami laporkan kepada Mas Bupati hingga kemudian ada undangan resmi untuk pembahasan akuisisi di Pendopo,” ujar Bintar, Kamis (20/11/2025).

Puncaknya, pada pertemuan 15 November, lahir notulen resmi yang menyepakati akuisisi 75 persen saham PT PSCS senilai Rp 1 miliar.

Kesepakatan itu juga mengatur bahwa sanksi FIFA ditanggung pemilik lama dan pembayaran diberi tenggat waktu hingga 12 Desember.

“Komposisi sahamnya jelas, 75 persen milik PSF Group dan 25 persen atas nama Dimas, dan itu sudah dituangkan dalam notulen,” jelasnya.

Mendadak Naik Harga

Namun, bak disambar petir, setelah dokumen disepakati, pihak PT PSCS disebut mengubah aturan main.

Nilai akuisisi yang awalnya Rp 1 miliar, tiba-tiba melonjak menjadi Rp 2 miliar.

Tak hanya itu, batas pembayaran pun dimajukan menjadi 21 November 2025.

“Kami siap membayar Rp1 miliar, bahkan dalam waktu dekat. Tapi tiba-tiba nominalnya berubah dan deadline dimajukan, pesan tidak dibalas, telepon tidak diangkat. Kami sudah siapkan notaris, berkas, dan dana yang diminta, perubahan sepihak ini membuat proses tak bisa kami teruskan," tegas Bintar.

Berikan Ultimatum

Merasa dipermainkan, BBR memberikan peluang terakhir hingga Jumat (21/11/2025), bertepatan dengan batas akhir pendaftaran Liga 4.

Jika pemilik saham lama tidak kembali ke kesepakatan awal, BBR memastikan akan angkat kaki.

“Demi masyarakat Cilacap dan menghormati arahan Mas Bupati, kami memberikan kesempatan sampai besok. Jika tetap tak ada respons, kami sepakat mundur dari proses akuisisi,” lanjutnya.

Suporter Meradang

Perubahan mendadak ini tak pelak membuat suporter setia, Laskar Nusakambangan (Lanus), meradang.

Ketua DPP Lanus, Nasukin, menyebut hal ini sangat melukai hati pendukung.

“Notulen sudah disepakati bersama dan disaksikan Mas Bupati, tiba-tiba nominalnya naik jadi Rp2 miliar. Ini mengecewakan Laskar Nusakambangan dan seluruh pendukung PSCS,” ujarnya.

Ia menegaskan, angka Rp 1 miliar bukanlah hasil tawar-menawar, melainkan penawaran dari pemilik lama sendiri.

“Kalau setiap disetujui lalu dinaikkan lagi, proses ini akan terus jadi bola liar, kami hanya berpegang pada dokumen resmi yang ditandatangani bersama,” tambahnya. (ray)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved