PSIS Semarang

Antar Promosi ke Liga 1, Subangkit Prihatin Lihat PSIS: Manajemen dan Suporter Harus Duduk Bareng

Mantan pelatih PSIS Subangkit mengaku prihatin melihat kondisi saat ini. Namun, menurutnya, masih ada waktu bangkit bagi PSIS Semarang.

TRIBUN JATENG/M SYOFRI KURNIAWAN
MANTAN PELATIH - Subangkit, mantan pelatih PSIS, mengaku prihatin melihat kondisi Mahesa Jenar saat ini. Menurut Subangkit, masih ada waktu bagi manajemen PSIS untuk berbenah agar PSIS tak terdegradasi ke Liga 3. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Mantan bomber PSIS Semarang musim 2018/2019, Bruno Silva, mengaku sedih melihat performa buruk PSIS Semarang dalam enam laga awal Pegadaian Championship 2025/2026.

Apalagi, terbaru, PSIS dihajar habis PSS Sleman di kandang sendiri dengan skor 0-5.

Meski sudah lama berpisah dengan PSIS, pemain berkepala plontos itu mengatakan, Mahesa Jenar selalu dalam hati.

Boleh dibilang, bergabung dengan PSIS menjadi masa-masa keemasan Bruno selama berkarier, terutama di kancah sepakbola Tanah Air.

Didatangkan usai PSIS promosi ke Liga 1, Bruno yang kala itu berduet dengan Hari Nur Yulianto, menjadi predator yang menakutkan di kotak penalti lawan.

"Sejujurnya, saya merasa sedih dengan situasi klub yang sangat saya cintai, saat ini."

"Sayangnya, hal ini disebabkan oleh manajemen klub saat ini," kata Bruno saat dihubungi via chat, Kamis (23/10/2025).

"Keadaannya semakin memburuk. Saya masih menonton pertandingan dan tetap mendukung tim," jelasnya.

Baca juga: Mau Kemana PSIS Semarang? Hingga Sepertiga Kompetisi Masih Babak Belur

Nama lain yang turut prihatin atas kondisi PSIS saat ini adalah mantan pelatih PSIS, Subangkit.

Pelatih asal Pasuruan tersebut merupakan mantan pelatih yang membawa PSIS promosi ke Liga 1 lewat perebutan tempat ketiga Liga 2 2017.

"Saya prihatin mendengar kondisi PSIS saat ini."

"Saya tidak mau bicara teknis karena itu ranah pelatih. Tapi, yang penting sekarang, manajemen dan suporter harus duduk bersama mencari jalan keluar," ujar Subangkit.

Menurutnya, dukungan suporter di stadion sangat dibutuhkan untuk mengembalikan semangat pemain. 

Selain itu, koordinasi yang baik antara manajemen dan pihak-pihak terkait akan membuka peluang perbaikan, termasuk dalam hal perekrutan pemain baru.

"Setelah duduk bersama, tentu bisa diambil solusi, misalnya dengan merekrut pemain sesuai kebutuhan tim."

"Tapi itu semua juga butuh dukungan dana dan komitmen bersama," lanjutnya.

Masih Ada Waktu Bangkit

Subangkit menegaskan, masih ada waktu bagi PSIS untuk bangkit. 

Asalkan, seluruh pihak bersatu dan fokus memperbaiki kondisi tim.

"Dengan stadion megah seperti Jatidiri, rasanya, tidak lucu kalau PSIS sampai bermain di Liga 3," tegasnya.

Baca juga: Laga Penting PSIS Kontra PSS Sleman: Penentu Status Ega Raka, Bergerak dari Dasar Klasemen

Seperti diketahui, hingga pekan keenam, tim berjuluk Mahesa Jenar itu belum juga mampu meraih kemenangan. 

Kondisi itu membuat mereka masih terpuruk di dasar klasemen sementara Grup Timur Championship 2025/2026, yakni posisi sepuluh dengan hanya mengoleksi satu poin.

Kekalahan lain bagi PSIS musim ini selain melawan PSS Sleman yakni Persiku Kudus, Persipura Jayapura, Persiba Balikpapan, dan Barito Putera.

PSIS meraih satu poin dari hasil imbang 1-1 di kandang Persipal Palu.

Situasi ini memunculkan keprihatinan di kalangan pecinta PSIS.

Kekhawatiran bahwa tim kebanggaan Kota Semarang itu bisa terjerumus ke kasta ketiga semakin menguat jika kondisi tak segera dibenahi. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved