Jantung Pemilik Nous Galeri Jogja Nyaris Copot, Beskap Sewaannya Ternyata Dipesan Ji Chang Wook

Di sebuah galeri sederhana di Yogyakarta, sepotong beskap biru muda tergantung anggun.

ISTIMEWA
DI BALIK BUSANA SANG BINTANG. Iyas (32), pemilik Nous Galeri di Yogyakarta, yang tak menyangka salah satu koleksi beskapnya dipilih secara khusus untuk dikenakan oleh aktor Korea Selatan, Ji Chang Wook, saat syuting di Candi Prambanan. 

Ringkasan Berita:Di sebuah galeri sederhana di Yogyakarta, sepotong beskap biru muda tergantung anggun, tak lagi berstatus sebagai busana sewaan. Pakaian itu kini punya takdir baru: menjadi saksi bisu saat seorang pemilik butik kecil tanpa sengaja 'mencatatkan sejarah' dengan mendandani salah satu aktor terbesar Korea Selatan, Ji Chang Wook.

TRIBUNBANYUMAS.COM, YOGYAKARTA – Iyas (32), pemilik Nous Galeri, masih merasakan debaran di dadanya.

Akhir pekannya yang seharusnya berjalan tenang tiba-tiba berubah menjadi sebuah episode drama Korea dalam kehidupan nyata.

Semua bermula pada Sabtu (11/10/2025) sore, saat tokonya nyaris tutup.

Baca juga: Tepergok Nonton Drakor, Tiga Siswa SMA di Korea Utara Dieksekusi Mati

lihat fotoDi balik beskap biru muda yang memeluk tubuh Ji Chang Wook, ada tangan dingin dan visi seorang perempuan bernama Iyas. Di depan pintu hijaunya yang sarat akan sejarah, ia berdiri, merawat tradisi di sebuah galeri sederhana di jantung Yogyakarta. Senyumnya hari ini adalah potret kebanggaan, saat karyanya yang lahir dari ketekunan dan cinta pada budaya, kini ikut mencuri perhatian dunia.
Di balik beskap biru muda yang memeluk tubuh Ji Chang Wook, ada tangan dingin dan visi seorang perempuan bernama Iyas. Di depan pintu hijaunya yang sarat akan sejarah, ia berdiri, merawat tradisi di sebuah galeri sederhana di jantung Yogyakarta. Senyumnya hari ini adalah potret kebanggaan, saat karyanya yang lahir dari ketekunan dan cinta pada budaya, kini ikut mencuri perhatian dunia.

Saat itu, datanglah perwakilan dari salah satu rumah produksi terbesar di dunia.

Tanpa banyak basa-basi, mereka hanya bilang butuh satu set baju adat Yogyakarta untuk seorang pria jangkung.

Tak ada nama, tak ada wajah, hanya sebuah foto badan tanpa kepala dan sebaris angka tinggi dan berat badan.

"Mereka awalnya engga menyebutkan nama, hanya bilang aktor Korea dan menunjukkan foto, tapi badan aja, kepalanya engga diperlihatkan," tutur Iyas saat dihubungi, Selasa (14/10).

Dengan profesionalisme, Iyas dan timnya menyiapkan pesanan misterius itu, diliputi rasa penasaran yang tak tertahankan.

'Ndredheg', Bajuku Mau Dipakai Ji Chang Wook!

lihat fotoIni bukan sekadar toko, ini adalah sebuah rumah. Rumah bagi ratusan potong busana adat yang menyimpan napas tradisi dan cerita. Siapa sangka, dari teras sederhana berarsitektur lawas milik Nous Galeri inilah, sebuah beskap biru muda terbang melintasi batas budaya, dipilih untuk dikenakan seorang bintang Korea Selatan di Candi Prambanan.
Ini bukan sekadar toko, ini adalah sebuah rumah. Rumah bagi ratusan potong busana adat yang menyimpan napas tradisi dan cerita. Siapa sangka, dari teras sederhana berarsitektur lawas milik Nous Galeri inilah, sebuah beskap biru muda terbang melintasi batas budaya, dipilih untuk dikenakan seorang bintang Korea Selatan di Candi Prambanan.

Misteri itu akhirnya terkuak pada Senin pagi buta.

Sebuah pesan masuk, dan nama Ji Chang Wook terpampang di sana.

Jantung Iyas serasa berhenti berdetak sesaat.

"Kaget, ndredeg (gemetar). Wah, bajuku mau dipakai Ji Chang Wook!" kenangnya, masih dengan nada tak percaya.

"Aku berdoa semoga berkenan, semoga pas, jujur sempat khawatir karena dia tinggi, tapi ternyata muat."

Kekhawatirannya sirna saat melihat foto-foto Ji Chang Wook, Pevita Pearce, dan Agung Karmalogy beredar dari Candi Prambanan.

Di sana, sang aktor tampak begitu gagah dalam balutan beskap biru muda koleksinya, serasi dengan tema syuting yang telah ditetapkan.

Beskap Itu Kini Akan 'Dipensiunkan'

lihat fotoDi dalam 'ruang harta karun' Nous Galeri, ratusan beskap dan kebaya tergantung rapi, masing-masing terbungkus sunyi dalam plastik pelindung. Setiap helainya adalah calon saksi bisu hari-hari istimewa: pernikahan, wisuda, atau momen sakral lainnya. Dan dari salah satu barisan inilah, takdir memilih sepotong busana untuk bertemu dengan Ji Chang Wook, membuktikan bahwa karya yang tulus akan selalu menemukan panggungnya sendiri.
Di dalam 'ruang harta karun' Nous Galeri, ratusan beskap dan kebaya tergantung rapi, masing-masing terbungkus sunyi dalam plastik pelindung. Setiap helainya adalah calon saksi bisu hari-hari istimewa: pernikahan, wisuda, atau momen sakral lainnya. Dan dari salah satu barisan inilah, takdir memilih sepotong busana untuk bertemu dengan Ji Chang Wook, membuktikan bahwa karya yang tulus akan selalu menemukan panggungnya sendiri.
Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved