Berita Pati

Spanduk "'Rakyat Pati Menolak Dipimpim Koruptor" Warnai Aksi Kirim Surat Kepada KPK

Aksi pengiriman surat untuk KPK di Alun-alun Pati, bakal diwarnai aksi orasi. Warga pasang spanduk tolak Pati dipimpin koruptor.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/RIFQI GOZALI
SPANDUK USIR KORUPTOR - Peserta aksi memasang spanduk di truk komando di Alun-alun Pati, Senin (25/8/2025). Spanduk dipasang bersamaan dengan pengiriman surat kepada KPK agar segera menetapkan terangka dan menahan Bupati Pati Sudewo dalam kasus suap proyek DJKA Kemenhub. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Aksi pengiriman surat untuk Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) di Alun-alun Pati, Senin (25/8/2025), bakal diwarnai aksi orasi.

Tersedia truk komando yang telah terpakir di sisi barat Alun-alun Pati.

Di atas truk terdapat genset dan empat sound system yang memutar musik, sekaligus sebagai pengeras suara koordinator aksi dalam menyampaikan imbauan kepada warga Pati

Pada sisi truk, oleh peserta aksi, dibentangkan kain putih bertuliskan 'Rakyat Pati menolak dipimpim koruptor. Usir koruptor dari Pati, harga mati..!".

"Jadi kami tegaskan, aksi ini aksi damai kirim surat ke KPK," ujar koordinator aksi Teguh Istiyanto dari atas truk komando.

Baca juga: Mulai Datangi Alun-alun Pati, Warga Ambil Formulir Surat untuk KPK Desak Penahanan Bupati Sudewo

Biaya Ditanggung Warga

Sejak pukul 08.00 WIB, warga mulai berdatangan ke Alun-alun Pati untuk mengirim surat ke KPK.

Mereka mendesak agar KPK segera menetapkan Bupati Pati Sudewo sebagai tersangka dan ditahan dalam kasus dugaan suap proyek DJKA Kemenhub.

Warga bisa mengambil surat yang disediakan di Posko Masyarakat Pati Bersatu yang ada di sisi utara Alun-alun Pati

Ada sekardus formulir surat yang yang bisa diambil warga yang ingin bersurat ke KPK.

Baca juga: Lima Hari Dapat Donasi Rp117,4 Juta, Warga Pati Siap Geruduk KPK Desak Penangkapan Bupati Pati

Dalam surat itu, warga harus menulis nama lengkap, tanggal lahir, dan alamatnya.

"Kalau ada warga yang ingin menyampaikan aspirasi tambahan, kami persilakan. Silakan ditulis sendiri, ditambahkan di formulir surat tersebut," kata Teguh.

Warga yang hendak mengirim surat juga diimbau membawa uang tunai untuk ongkos kirim surat. 

"Memang warga kami minta biaya sendiri kirim suratnya, jadi murni ini surat dari warga," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved