Berita Jateng
Wisata Benteng Fort Willem I Ambarawa Resmi Dibuka, Ada Galeri Mobil Antik dan Pusat Kuliner
benteng bersejarah yang berdiri sejak 1834 itu resmi dibuka sebagai destinasi wisata edukasi dan kuliner
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN — Cahaya kuning hangat yang memancar dari lorong-lorong kolonial Benteng Willem I Ambarawa kini tidak lagi hanya menjadi bayangan masa lalu.
Senin (17/11/2025), benteng bersejarah yang berdiri sejak 1834 itu resmi dibuka sebagai destinasi wisata edukasi, kuliner, sekaligus pusat oleh-oleh UMKM.
Peresmian dilakukan oleh Kasdam IV Diponegoro, Brigjen TNI M Andhy Kusuma, mewakili Pangdam IV Diponegoro, didampingi Bupati Semarang, Ngesti Nugraha dan Presiden Direktur The Lawu Group, Parmin Sastro Wijono.
Brigjen Andhy menegaskan bahwa revitalisasi benteng bukan sekadar mempercantik bangunan kolonial berusia hampir dua abad tersebut, melainkan menghidupkan kembali nilai historis yang menjadi bagian penting perjalanan militer Indonesia.
“Setelah dilaksanakan revitalisasi oleh Kementerian PUPR, hari ini Fort Willem I kami buka untuk umum sebagai destinasi wisata edukasi, wisata kuliner, dan pusat UMKM dari berbagai wilayah Jateng.
Tempat yang monumental ini harus kita jaga bersama karena Fort Willem I adalah saksi perjuangan ABRI atau TNI dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia,” tegas dia.
Dia menjelaskan bahwa benteng yang merupakan aset Kementerian Pertahanan kini dikelola bersama pihak ketiga, The Lawu Group, agar pemanfaatannya lebih profesional dan berkelanjutan.
Kasdam meminta masyarakat menjaga kebersihan serta menghormati kawasan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah besar bagi Ambarawa dan Indonesia.
Hadirkan Galeri Mobil Antik, Kafe dan Pusat Oleh-oleh UMKM
President Director The Lawu Group, Parmin Sastro, menyampaikan bahwa kawasan benteng kini tidak hanya menawarkan arsitektur kolonial abad ke-19, tetapi juga galeri mobil antik, kafe dan restoran bertema internasional, hingga Makutoromo, pusat oleh-oleh UMKM terbesar di Jawa Tengah.
“Pembukaan ini menjadi momentum penting bagi kebangkitan kembali cagar budaya yang telah berdiri sejak 1834.
Benteng Willem I hadir dengan wajah baru yang lebih informatif, tertata, dan dekat dengan generasi masa kini,” ujarnya.
Harga tiket mulai diberlakukan 18 November, yakni Rp10 ribu pada hari kerja, Rp15 ribu akhir pekan, dan Rp25 ribu untuk wisatawan mancanegara.
Pengunjung juga dapat membeli tiket terusan untuk mengakses Galeri Mobil Antik.
Benteng Hidup Kembali, Masyarakat Antusias
Antusiasme warga terlihat sejak masa trial opening pada 15–17 November.
Meski hujan deras, ratusan pengunjung tetap memadati area revitalisasi.
Lorong melengkung bercahaya kuning, jalan ikonik di antara bangunan A8a dan A9, hingga dinding bata asli yang dibiarkan terbuka, menjadi latar favorit pengunjung.
“Tidak menyangka bisa jadi seperti ini.
Dulu becek dan gelap, sekarang bersih dan cantik,” ujar Neva, pengunjung dari Ambarawa.
Revitalisasi dilakukan oleh Kementerian PUPR sejak 2023–2024 dengan koordinasi Balai Cagar Budaya, mengembalikan bentuk otentik benteng berdasarkan penelitian sejarah.
Beberapa bangunan diperkuat, sebagian dipertahankan apa adanya, dan sebagian dibangun baru sesuai kebutuhan fungsi modern.
Dampak Ekonomi dan Ruang Edukasi Baru
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menyebut pembukaan ini sebagai peluang besar bagi Kabupaten Semarang.
“Fort Willem I akan menambah lapangan pekerjaan, menguatkan UMKM, dan memperkenalkan destinasi baru kebanggaan Ambarawa,” kata dia.
Selain edukasi sejarah, benteng kini juga akan menjadi ruang tampil bagi seni budaya Kabupaten Semarang, khususnya bagi generasi muda. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/Benteng-Ambarawa-wisata.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.