Jumenengan Raja Surakarta
Sabda Dalem PB XIV Purboyo di Atas Watu Gilang, Ini Isinya!
Sabda Dalem dibacakan langsung oleh SISKS Paku Bowono XIV Purboyo sebelum acara kirab, adat jumenengan berlangsung
Penulis: Wahyu Ardianti Woro Seto | Editor: Rustam Aji
Ringkasan Berita:
- PB XIV Hamangkunegoro mengucapkan sumpah atau Sabda Dalem (Sabda Raja) di atas watu gilang.
- “Ing Watu Gilang iki, Ingsun hanetepaké nggentèni kalenggahané Kanjeng Rama Sinuhun Pakoe Boewono XIII, minangka Sri Susuhunan ing Karaton Surakarta Hadiningrat…”
TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Sebelum acara kirab, adat jumenengan berlangsung di dalam arena keraton Surakarta, SISKS Paku Bowono XIV Purboyo, membacakan Sabda Dalem.
Namun acara tersebut berlangsung tertutup.
Pada pukul 10.49 WIB, PB XIV Purnoyo berada di Siti Hinggil.
Sampai Siti Hinggil lalu jumeneng di Bangsal Manguntur Tangkil.
Setelah itu, PB XIV Hamangkunegoro mengucapkan sumpah atau Sabda Dalem (Sabda Raja) di atas watu gilang.
Ini Isi sabda dalem atau ikrar PB XIV Purboyo di atas watu gilang di acara jumenengan Keraton Surakarta, Sabtu (15/11/2025).
“Ing Watu Gilang iki, Ingsun hanetepaké nggentèni kalenggahané Kanjeng Rama Sinuhun Pakoe Boewono XIII, minangka Sri Susuhunan ing Karaton Surakarta Hadiningrat…”
SAMPÉYANDALEM INGKANG SINOEHOEN KANGDJENG SOESOEHOENAN PAKOE BOEWONO SÉNAPATI ING NGALAGA NGABDURRACHMAN SAYYIDIN PANATAGAMA KANG JUMENENG KAPING XIV, Sampeyan Dalem meneguhkan diri sebagai pemimpin rohani, budaya, dan adat istiadat Karaton Surakarta Hadiningrat,” ujar Paku Buwono XIV Purboyo.
Baca juga: Semakin Rumit dan Membingungkan, Purboyo Senyum di Atas Kereta Kencana Saat Kirab Jumenengan
Dalam sabdanya, PB XIV Purboyo mengikrarkan tiga janji besar yakni menjalankan kebijakan berdasarkan syariat Islam dan paugeran (adat) Keraton, mendukung NKRI secara lahir dan batin sebagai bentuk kewajiban kenegaraan, serta menjaga warisan adiluhung para raja Mataram.
Kemudian, gamelan dibunyikan sebagai tanda penghormatan.
gamelan mengalun, dan para tamu berdiri memberi penghormatan.
Upacara pun berlanjut dengan kirab agung mulai pukul 11.50 WIB.
PB XIV Purboyo mulai menaiki kereta Grudha kencana yang ditarik 8 kuda.
Rute kirab mengikuti jalur tradisi dari Kagungan Dalem Siti Hinggil menuju Sasana Sumewa, kemudian keluar ke Alun-alun Lor, Gladag, Telkom, Loji Wetan, Perempatan Baturana, Perempatan Gemblegan, Kusumanagaran, dan kembali lagi ke Gladag, Alun-alun, hingga Pagelaran.
Sepanjang jalan, masyarakat memadati kanan-kiri rute, melambaikan tangan.
Ribuan warga tampak sudah menunggu untuk menyapa PB XIV Purboyo.
Saat melintasi alun-alun utara, puluhan orang memanggil PB XIV Purboyo.
“Sinuhun, sinuhun,” teriak warga.
Tampak PB XIV Purboyo melambaikan tangan sambil tersenyum sumringah.
Diketahui kirab dikawal sejumlah prajurit, sentono dan para abdi dalem. (waw)
| Blora Mantapkan Langkah Menuju Kabupaten Kreatif di Jateng, Bupati Arief Rohman: Siap Jadi Rujukan |
|
|---|
| Rowosari Kendal Diterjang Angin Kencang, 29 Rumah Atapnya Beterbangan |
|
|---|
| Semakin Rumit dan Membingungkan, Purboyo Senyum di Atas Kereta Kencana Saat Kirab Jumenengan |
|
|---|
| Kebutuhan Mendesak Korban Longsor Cibeunying, Mulai Jas Hujan hingga Pampers |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/raja-purboyo-oke.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.