Berita Jepara

Hasilkan Rumput Laut Berlimpah, Petani di Karimunjawa Jepara Keluhkan Sulitnya Mendapat Modal

Rumput laut menjadi komoditas unggulan baru dari Karimunjawa, Jepara. Sayang, petani selalu kesulitan modal.

|
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: rika irawati
ISTIMEWA/DOK PETANI RUMPUT LAUT KARIMUNJAWA
PANEN RUMPUT LAUT - Rumput laut hasil panen petani di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pasar rumput laut produksi Karimunjawa cukup menjanjikan namun petani terkendala modal. 
Ringkasan Berita:
  • Produksi rumput laut di Karimunjawa Jepara cukup berlimpah.
  • Sayang, petani mengaku kesulitan mendapat modal.
  • Terkait hal ini, Pemkab Jepara berjanji melakukan pendampingan dan memberi pelatihan.

 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Produksi rumput laut di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, cukup menjanjikan.

Sayangnya, petani rumput laut Karimunjawa mengalami kesulitan modal.

Ketua Kelompok Tani Hasil Lancar di Dukuh Mrican, Desa Kemujan, Athok (38) mengatakan, permasalahan modal sudah menjadi cerita lama yang belum juga terselesaikan. 

Banyak petani masih menggantungkan bantuan pengepul agar bisa tetap menanam dan memanen rumput laut.

Padahal, hasil panen rumput laut di Karimunjawa bisa mencapai enam ton dalam sebulan.

"Kendala utama kami selalu soal modal."

"Untuk tambah tali, pelampung, atau bibit saja harus pinjam ke pengepul."

"Akses ke lembaga keuangan susah padahal semangat teman-teman di lapangan tinggi," kata Athok, Jumat (7/11/2025).

Baca juga: Warga Kecewa Tambak Udang Vaname di Karimunjawa Kembali Beroperasi, Pemkab Jepara Diminta Tegas

Athok bercerita, dirinya pernah mencoba mencari pendampingan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jepara

Namun, harapan agar difasilitasi permodalan belum terwujud.

"Kami kira ada bantuan modal, ternyata lebih ke arah pemasaran."

"Padahal, buyer rumput laut sudah banyak."

"Yang kami butuhkan sekarang justru modal supaya bisa menambah skala produksi," jelasnya.

Menurut Athok, waktu paling ideal untuk budi daya rumput laut adalah setelah musim baratan berakhir.

Saat cuaca bersahabat, panen bisa mencapai dua hingga lima ton per hari.

Namun, saat musim hujan tiba, proses pengeringan sering tersendat karena lembab dan minim sinar matahari.

Rumput laut kering hasil panen biasanya dikirim ke Surabaya menggunakan truk dari Karimunjawa

Dari sanalah produk para petani kecil ini masuk ke rantai industri nasional.

Siapkan Pelatihan

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jepara, Muh Tahsin mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan langkah nyata untuk memperkuat kapasitas para petani rumput laut Karimunjawa.

"Bulan ini, kami akan mengadakan pelatihan bagi pembudidaya rumput laut dan eks petambak udang."

"Setelah itu, ada studi tiru ke Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan."

"Proposalnya sudah diverifikasi Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujarnya.

Baca juga: Tantangan Guru di Pulau Genting Karimunjawa Jepara: Susah Sunyal, Tak Ada Transportasi Umum

Tahsin ingin, kegiatan tersebut tidak hanya meningkatkan keterampilan tetapi juga membantu pembudidaya menyusun rencana bisnis yang berkelanjutan agar tidak terus bergantung pada pengepul.

"Kami ingin, mereka punya business plan yang jelas, bisa mandiri, dan berdaya saing."

"Karimunjawa punya potensi besar, tinggal penguatan kelembagaannya," ungkapnya.

Rumput laut hasil panen petani di Karimunjawa ini bisa menjadi komoditas andalan baru Jepara. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved