Berita Jateng

Trauma Siswa di Tawangmangu Karanganyar Usai Keracunan, Tak Mau Lagi Makan MBG

Sejumlah siswa SMPN 1 Tawangmangu tidak ingin mendapat Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menu nasi goreng.

istimewa
Sebanyak 22 siswa SD Nglebak dan 41 siswa SMPN 1 Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, diduga mengalami keracunan makanan seusai santap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (9/10/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR- Sejumlah siswa SMPN 1 Tawangmangu tidak ingin mendapat Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menu nasi goreng.

Para siswa-siswi di SMP tersebut tetap akan  menyantap MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang didatangkan di sekolah tersebut.

Namun sebagai bentuk evaluasi, para siswa tidak menginginkan lagi MBG dengan menu nasi goreng.

Kartini, siswi SMPN 1 Tawangmangu mengatakan, ia tidak ingin menu nasi goreng.

Sebab menu itu yang diyakini menjadi penyebab ratusan siswa SMPN 1 Tawangmangu dan para siswa di sekolah lainnya mengalami keracunan.

"Kami tetap menerima MBG, asal menunya tidak nasi goreng," katanya saat ditemui di RSUD Karangnanyar, Jumat (10/10/2025).

Kasatgas Percepatan MBG Karanganyar, Adhe Eliana, sekaligus sebagai Wakil Bupati Karanganyar mengatakan SPPG yang disinyalir menjadi penyebab keracunan untuk sementara dihentikan operasionalnya. 

SPPG tersebut boleh kembali beroperasi apabila syarat-syarat Standar Operasional Prosedur (SOP) dari SPPG telah terpenuhi.

"Ini sebagai bentuk sanksi bagi SPPG yang bersangkutan agar dapat memenuhi standar mutu makanan yang higienis, sehat dan bergizi.

Kunjungan Adhe Eliana membesuk 10 pelajar yang masih terbaring di rumah sakit tujuannya untuk memastikan para pelajar mendapat pelayanan kesehatan yang baik dan mendengar secara langsung keluhan dari para siswa.

Adhe Eliana datang ke rumah sakit didampingi Wakapolres Karanganyar Kompol Miftahul Huda, Sekretaris Dinkes Karanganyar, Dwi Rusharyati, dan Direktur RSUD Kartini Karanganyar, Arie Setyoko.


Usai menemui satu per satu pelajar yang masih dirawat, Adhe Eliana mendapat pesan bahwa para pelajar tidak mau lagi menyantap MBG jika menunya berupa nasi goreng. 

“Tadi saya tanya semua dan mereka bilang masih tetap mau makan MBG asal bukan nasi goreng,” kata dia.

Baca juga: Pemandangan Mirip Awan Kinton di Sungai Soso Purbalingga, Faktanya Bikin Miris

Ade mengatakan, MBG di SMPN 1 Tawangmangu sudah berjalan sejak dua bulan lalu.

“Nasi goreng ini baru pertama kalinya jadi menu yang anak-anak santap, tapi malah terjadi kejadian seperti ini," tambahnya.

Dalam kunjungannya itu, Adhe Eliana juga memastikan para pelajar yang masih menjalani perawatan, semua biaya ditanggung oleh Pemkab Karanganyar. 


Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Ali Akbar, telah melakukan sidak ke SPPG yang membuat 105 siswa dari beberapa sekolah diyakini mengalami keracunan.

Dalam sidak tersebut Ali Akbar meminta agar SPPG yang bersangkutan segera diperbaiki dengan harapan ke depannya tidak terulang kembali kejadian yang sama.

“Dari BGN sendiri, SPPG tersebut telah diinstruksikan untuk melakukan evaluasi besar-besaran atas standar operasional dalam waktu dua minggu ke depan,” kata Ali.

Pihaknya juga telah berkomunikasi agar dinas terkait di Karanganyar segera menggelar pelatihan kepada seluruh anggota SPPG, mulai dari memilih bahan, memasak, hingga menyajikan. 

“Dengan begitu, kami berharap ke depannya di Karanganyar itu zero keracunan,” paparnya. (waw)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved