Berita Jateng

Sedih Lokasi Mirip Grand Canyon Arizona di Rowosari Semarang Kini Jadi Momok bagi Warga

dampak dari aktivitas TPA ilegal di kawasan Brown Canyon ternyata tidak hanya dirasakan oleh warga sekitar lokasi

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: khoirul muzaki
Idayatul Rohmah
Hampir satu bulan penertiban, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ilegal yang berada di wilayah perbatasan Kelurahan Rowosari, Tembalang, Kota Semarang dengan Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, terpantau masih mengeluarkan asap. Bahkan, di sebagian titik, masih terlihat api yang menyala, Kamis (9/10/2025). 

Ia juga menyebut adanya perubahan terkait tempat pembuangan sampah warga.

"Dulu pembuangannya di situ (Brown Canyon), sekarang menurut informasi dari Bu RT, sudah dipindah ke wilayah Demak. Iurannya juga naik, sekarang jadi sekitar Rp31 ribu, sebelumnya sekitar Rp21 ribu," jelasnya.

Hadi juga menyampaikan harapannya agar pengelolaan sampah di kawasan Brown Canyon ditata kembali. Ia menilai, kawasan yang dulunya sempat menjadi tujuan wisata lokal kini mulai kehilangan daya tariknya.

"Brown Canyon dulu bagus, pernah ke sana waktu awal-awal. Sekarang belum pernah ke sana lagi, katanya ada kolam renang, tapi saya belum lihat. Akses ke sana juga sekarang kurang baik," katanya.

Sementara itu, dampak dari aktivitas TPA ilegal di kawasan Brown Canyon ternyata tidak hanya dirasakan oleh warga sekitar lokasi, tetapi juga menjangkau hingga permukiman di perumahan kawasan Klipang, yang berjarak sekitar 4 kilometer.

Solikin (51), warga Klipang mengaku bahwa sebelum dilakukan penertiban, bau sampah dan asap dari lokasi pembuangan sangat mengganggu aktivitas warga.

"Dulu parah banget baunya sampai ke sini. Kalau pagi itu kelihatan kayak kabut, tapi baunya menyengat," ungkapnya saat diwawancarai Tribun Jateng.

Menurutnya, kabut berbau itu biasanya muncul saat pagi hari, antara pukul 05.00 hingga 05.30 WIB.

"Jam segitu lampu-lampu masih nyala, kelihatan kabutnya (asap)," tambah Solikin.

Setelah penutupan TPA ilegal di Brown Canyon, ia mengakui dampaknya mulai berkurang.

Namun, beberapa hari terakhir ia masih mencium bau tipis yang diduga berasal dari sisa-sisa aktivitas pembakaran atau pembuangan sebelumnya.

"Sekarang kayaknya sudah berkurang. Mungkin masih sisa-sisa yang kemarin," ujarnya.

Harapan warga

Solikin juga mengungkapkan, menurut informasi yang ia terima, sampah warga sekitar dialihkan ke TPA Jatibarang. Sedangkan yang menjadi wilayah Demak, dialihkan ke wilayah Wedung, Demak.

Menurutnya, hal ini turut berdampak pada kenaikan iuran sampah warga.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved