Berita Jateng
Tren Harga Telur dan Daging Ayam di Jateng Naik, Gubernur Luthfi Klaim Masih di Bawah HAP
Harga sejumlah bahan pokok di pasaran Jateng mengalami tren kenaikan, bahkan menyumbang inflasi September. Namun, kenaikan diklaim masih di bawah HAP.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kenaikan harga sejumlah bahan pokok di pasaran pada bulan September, memicu inflasi di Jawa Tengah.
Meski begitu, kenaikan harga bahan pokok yang terjadi tersebut diklaim masih di bawah harga acuan pemerintah (HAP).
Hal ini diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Tlogo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jateng, Senin (6/10/2025).
Rapat ini digelar Pemprov Jateng beresama berbagai instansi untuk menekan inflasi.
Luthfi mengatakan, kolaborasi antar instansi harus diperkuat dalam upaya menekan inflasi.
Baca juga: Harga Bawang Merah dan Bawang Putih di Banyumas Kompak Naik, Harga Beras Masih Tinggi
Menurutnya, kebijakan pengendalian inflasi di Jawa Tengah telah sangat baik namun perlu terus didorong agar pelaksanaannya lebih terasa di lapangan.
Luthfi pun mengajak seluruh pemangku kepentingan bergerak bersama, termasuk kepolisian yang tergabung dalam Satgas Pangan.
"Kita keroyok bareng-bareng. Polda juga harus aktif. Ini bukan cuma angka inflasi tapi soal perut rakyat," katanya dalam rakor.
Berdasarkan data TPID Jawa Tengah, inflasi Jateng pada September 2025 tercatat 2,65 persen (year on year).
Sementara, secara secara bulanan (month to month), angka inflasi Jateng pada bulan September mencapai 0,21 persen.
Angka inflasi itu disumbang kenaikan harga sejumlah bahan pokok.
Namun, data TPID Jateng, harga bahan pokok di pasaran di Jawa Tengah relatif stabil.
Harga beras medium, misalnya, dijual Rp13.407 per kilogram.
Harga ini berada di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP).
Baca juga: Biaya Pendidikan Sumbang Inflasi Jateng, Masuk SD Swasta di Semarang Butuh Rp27 Juta
Sementara, cabai rawit merah stabil di harga Rp32.333 per kilogram atau -43,28 di bawah HAP sebesar Rp57.000.
Harga komoditas lain, minyak goreng curah misalnya, naik menjadi Rp17.791 per liter.
Sedangkan harga Minyakita, stabil di angka Rp16.326 per liter.
Harga telur ayam dan daging ayam ras sama-sama mengalami tren kenaikan namun masih berada di bawah HAP.
Harga telur ayam ras di angka Rp28.333 per kilogram, di bawah HAP yang dipatok Rp30.000.
Sementara, harga daging ayam Rp38.019 atau di bawah HAP Rp40.000 per kilogram.
Terkait harga bahan pokok yang mengalami tren kenaikan, Luthfi meminta PT Jawa Tengah Agro Berdikari (JTAB), salah satu BUMD pangan milik Pemprov Jateng, turun langsung memperkuat pasokan dan penetrasi harga.
"Bantu stabilkan harga, tambah armadanya, masuk pasar-pasar yang jadi langganan inflasi," ujarnya.
Diketahui, berbagai upaya dilakukan Pemprov Jateng dalam pengendalian inflasi.
Di antaranya, Gerakan Petani Peduli Inflasi Cabai yang digelar di Kabupaten Magelang pada 22 September 2025 serta Gerakan Pangan Murah yang telah dilaksanakan di ribuan titik di Jawa Tengah. (*)
Kecamatan Paling Sejuk di Pekalongan Jadi Magnet Wisata Baru Jawa Tengah |
![]() |
---|
Industri Wisata Wonosobo Masih Bergeliat, Penetapan Geopark Dieng Ikut Mendongkrak |
![]() |
---|
Kudus Sumbang Cukai Rokok Besar untuk Negara, Pemkab Ajukan Tambahan DBHCHT Rp 300 Miliar |
![]() |
---|
Apa Itu Program Bangga Bela Beli Wisata Lokal Wonosobo, Strategi Pemkab Dongkrak Pariwisata |
![]() |
---|
Mengenang Peristiwa Pertempuran 3 Oktober di Pekalongan, Pejuangan Usir Penjajah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.