Lebih Murah, Pelaku IKM Wonosobo Tak Perlu ke Luar Kota Buat Kemasan Produk. Bisa di Rumah Kemasan

Ringkasan Berita:

• Pemkab Wonosobo memfasilitasi pelaku IKM yang ingin membuat kemasan produk di Rumah Kemasan.
• Di tempat ini, mereka tak hanya bisa membuat kemasan tetapi juga konsultasi desain dan bahan.
• Produksi dilakukan operator dengan sistem sewa mesin per jam.

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Pelaku industri kecil menengah (IKM) di Wonosobo, Jawa Tengah, kini tak perlu ke luar kota untuk membuat kemasan produk.

Pemkab Wonosobo kini menyediakan fasilitas Rumah Kemasan yang dikelola Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakerintrans).

Sudah satu tahun Rumah Kemasan Wonosobo ini beroperasi.

Di Rumah Kemasan Wonosobo, pelaku UMKM tak hanya bisa membuat kemasan produk tetapi juga mendesainnya.

Iman Andi Prasetya, pengelola Rumah Kemasan Wonosobo mengatakan, sejak dilaunching, fasilitas ini ramai dimanfaatkan para pelaku IKM di Wonosobo bahkan sebagian dari luar kota.

Rumah Kemasan Wonosobo memiliki mesin potong, laminasi, dan offset, juga alat penyegel.

Masing-masing mesin dioperasikan operator terampil.

"Sejak launching, ya alhamdulillah kami sudah melayani banyak kemasan ya, karena memang kami melayani untuk kemasan bagi para IKM,” katanya, Minggu (2/11/2025).

Baca juga: Niat Hati Ngerem, Malah Injak Gas! Mobil Wisatawan Terjun Bebas di Watu Angkruk Wonosobo

Rumah Kemasan ini menjadi salah satu inovasi baru dari Disnakerintrans untuk membantu pelaku UMKM di Wonosobo. 

Selama ini, banyak pelaku IKM terpaksa pergi ke luar kota hanya untuk membuat kemasan yang layak jual. 

Biasanya, kata Iman, para pelaku IKM wonosobo membuat kemasan produk ke Yogyakarta atau Semarang.

"Teman-teman IKM misalkan mau membuat kemasan, nanti desainnya seperti apa, kemasannya mau berapa, nanti kami kasih gambaran." 

"Terus, nanti mereka sewa alat di sini karena memang sudah diatur biaya per jamnya berapa," jelas Iman sambil menunjukkan ruang kerja yang berisi beberapa mesin besar.

Di ruangan itu, berbagai alat berjejer rapi.

Menurut Iman, ada sekitar sepuluh alat produksi yang bisa digunakan para pelaku IKM. 

“Di sini hanya sewa alat. Nah, kita sediakan operator yang mereka memang bisa mengoperasikan alat-alat ini."

"Nanti, yang bayar biaya operator itu teman-teman IKM,” katanya.

Para pelaku IKM yang datang biasanya membawa bahan sendiri, setelah mendapat rekomendasi jenis dan tempat pembelian dari pihak Rumah Kemasan.

“Rata-rata, IKM ke sini itu bilang, saya ingin desain seperti ini. Nanti kami buatkan."

"Setelah itu, kami kasih referensi bahan, bahan ini beli di sini."

"Biasanya, mereka bawa sendiri. Jadi kami hanya merekomendasikan untuk pembelian bahan,” tutur Iman sambil menunjukkan contoh kemasan kopi lokal.

Salah satu produk yang kini tengah digarap Rumah Kemasan adalah kemasan kopi Wonosobo.

"Kami ingin bikin brand Kopi Wonosobo. Kami sudah ambil kopi arabica dari Bismo dan Wadaslintang."

"Jadi, mereka pakai kemasan ini dan kami sediakan juga kemasan macam-macam juga,” ujarnya.

Menurut Iman, biaya produksi di Rumah Kemasan relatif lebih murah dibanding mencetak ke luar kota.

"Dari pada mereka harus ke Yoyja, di sini lebih murahlah kalau dibandingkan dengan mereka cetak sendiri ke Yogya,” lanjutnya.

Hingga saat ini, Rumah Kemasan Wonosobo telah melayani berbagai jenis produk, mulai dari kemasan rokok, stiker, cotton bud, hingga kemasan tersier untuk dus besar.

Beberapa IKM bahkan rutin memesan ulang setiap bulan.

“Kayak rokok, itu ada empat perusahaan. Itu rata-rata per bulan mereka repeat order,” jelasnya.

Dilengkapi Co-working Space

Menariknya, Rumah Kemasan juga menjadi tempat belajar dan berkumpul bagi pelaku industri kreatif di Wonosobo.

Di lantai dua, tersedia ruang podcast, co-working space, serta ruang digital marketing yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk.

“Ada ruang podcast, ruang untuk fasilitasi mereka digital marketing, ada ruang pertemuan, dan co-working space."

"Di atas juga ada kafe, akan mulai beroperasi," kata Iman.

Baca juga: 80 Persen APBD Wonosobo Ditopang Pusat, Apa yang Terjadi saat Dipangkas Rp64 Miliar?

Selain layanan kemasan, Rumah Kemasan juga aktif menggelar kegiatan seperti pelatihan BLK, lomba e-sport, hingga event kopi setiap akhir pekan. 

Tujuannya, agar masyarakat tahu bahwa tempat ini bukan hanya untuk kemasan tapi juga ruang kreatif terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar usaha.

Iman mengatakan, potensi IKM di Wonosobo cukup besar.

Sekitar 79 persen di antaranya bergerak di bidang makanan dan minuman, sektor yang sangat bergantung pada tampilan kemasan untuk menarik pasar.

"IKM Wonosobo itu sangat potensial karena tipikal orang sini konsumtif."

"Industri makanan dan minuman itu paling berkembang," jelas Iman.

Karena itu, keberadaan Rumah Kemasan dianggap sangat membantu pelaku usaha lokal.

"Insyaallah, sangat membantu. Karena kami bisa fasilitasi desain, kasih rekomendasi bahan."

"Kalau di sini nggak bisa dikerjakan, ya kami rekomendasikan ke luar," ujarnya.

Meski fasilitas sudah cukup lengkap, Iman berharap, Rumah Kemasan Wonosobo terus berkembang.

Salah satunya, dengan menambah alat untuk standing pouch dan memperkuat layanan digital.

"Harapan kami, industri kecil bisa memanfaatkan Rumah Kemasan semaksimal mungkin dengan fasilitas yang ada karena Rumah Kemasan ini berdiri untuk memfasilitasi teman-teman industri kecil," katanya. (*)