Berita Purbalingga

Harumkan Nama Purbalingga, Kisah Nur Chalisa Juara 1 Taekwondo Pugnator International Open 2025

Chalisa membawa pulang medali emas juara 1 dalam ajang Pugnator International Open Taekwondo Championship 2025

Chalisa
Juara 1 Taekwondo — Siti Nur Chalisa, siswi SMPN 1 Padamara peraih medali emas Juara 1 Pugnator Open International 2025, dalam cabang olahraga taekwondo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Berawal dari rasa kagum pada deretan piagam milik sang kakak, Siti Nur Chalisa (13) tak menyangka langkah kecilnya di dunia taekwondo berhasil membawanya ke panggung internasional. 


Kini, siswi kelas 8 SMPN 1 Padamara itu berhasil mengharumkan nama sekolah sekaligus Kabupaten Purbalingga, dengan membawa pulang medali emas juara 1 dalam ajang Pugnator International Open Taekwondo Championship 2025, di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 2-5 Oktober lalu. 


"Awalnya saya cuma lihat Kaka punya banyak piagam dari taekwondo. Dari situ saya pengin ikutan juga, soalnya dari dari piagam itu kakak bisa mendaftar ke sekolah favorit," ujarnya saat dijumpai di sekolah, Rabu (8/10/2025). 


Ia menuturkan menekuni cabang olahraga tersebut sejak duduk di bangku kelas 4 SD hingga saat ini bersama dengan Singa Barong Taekwondo Club Purbalingga


Meskipun usianya masih muda, semangat dan kepercayaan dirinya begitu tinggi hingga akhirnya ia berhasil keluar sebagai Juara 1 Kadet Putri Under 51 kilogram, dan sukses membawa pulang medali berserta sertifikat penghargaan. 


"Sempat grogi karena waktu masuk arena lawannya keren-keren banget, ada juga yang dari luar negeri seperti Filipina, Pakistan, dan Singapura. Tapi alhamdulilah saya bisa menang," ujarnya. 

Baca juga: Siapkan Bus, Massa Indramayu Ingin Pulangkan Bupati Lucky Hakim ke Cilacap


Untuk mencapai itu, Siti mengatakan berlatih intens selama satu bulan penuh. Ia mengasah kemampuan fisik, tendangan dan sparing dengan disiplin tinggi 


"Saya latihan tiap hari sejak bulan September. Karena saya tetap harus belajar, saya juga mengikuti les supaya tidak ketinggalan,"


"Sehabis pulang sekolah, biasanya saya les dulu, nanti sorenya baru latihan sampai malam," katanya.


Meskipun sempat merasa lelah, dukungan dari kedua orang tuanya, kakak dan motivasi untuk menjadi juara membuatnya tidak patah semangat.


Ia mengatakan, kedua orang tuanya selalu memberikan support di sela-sela kesibukannya berjualan di warung.


"Rasa lelah, capek pasti ada. Tapi saya tetep tidak menyerah, keluarga juga selalu mendukung. Terlebih Ayah dan Ibu saya yang selalu support mengantar latihan, meskipun sampai hujan-hujanan," ucapnya. 


Siti mengaku juga pernah menghadapi kesulitan, khususnya saat menghadapi lawan dengan tubuh yang lebih tinggi. 


"Kesulitan pasti ada, khususnya saat menghadapi lawan dengan tubuh yang lebih tinggi. Karena kalau kena kepala kan poin nya lebih tinggi. Jadi kalau lawan tinggi itu susah banget," ujarnya. 


Namun kerja keras ternyata tidak mengkhianati hasil. Dari ronde pertandingan yang menegangkan, Siti berhasil unggul dan keluar sebagai juara. 

Baca juga: Siapkan Bus, Massa Indramayu Ingin Pulangkan Bupati Lucky Hakim ke Cilacap

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved