Berita Kebumen

Muhammadiyah Luncurkan Varietas Padi Mentari di Jambore JATAM, Haedar Nashir: Kami Beri Solusi!

Inovasi ini adalah bukti bahwa Muhammadiyah tidak berhenti pada wacana tapi memberikan solusi dengan memunculkan padi varietas unggul

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Rustam Aji
tribunbanyumas.com/agus iswadi
VARIETAS MENTARI - Penanaman padi varietas Mentari saat pembukaan Jambore Nasional I JATAM di Universitas Muhammadiyah Gombong Kabupaten Kebumen, Sabtu (20/9/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Jambore Nasional Jama’ah Tani Muhammadiyah (JATAM) I di Universitas Muhammadiyah Gombong Kabupaten Kebumen, Sabtu (20/9/2025), menjadi momen penting bagi petani Muhammadiyah.

Karena di momen ini, diluncurkan Varietas padi yang diberi nama "Mentari".

Varietas padi yang merupakan wakaf dari Prof Totok Agung itu turut dilakukan penanaman di lahan seluas 5.000 meter persegi.

 Sebelumnya, varietas padi Mentari itu telah dilakukan uji coba tanam di wilayah Demak.

Beras yang dihasilkan dari varietas itu dinilai lebih pulen atau setara dengan beras japonica.

Dalam prosesi penanaman padi, hadir Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, Ketua MPM PP Muhammadiyah, Muhammad Yamien, Sekda Jateng, Sumarno dan Bupati Kebumen, Lilis Nuryani.

Haedar Nashir mendukung dan mengapresiasi langkah positif yang dilaksanakan oleh para JATAM, khususnya dalam pengembangan pertanian berkemajuan berbasis kemandirian dan inovasi.

"Hari ini adalah hari yang penting bagi keluarga JATAM se-Indonesia untuk memulai menanam padi-padian yang unggul, yaitu varietas padi berkemajuan," katanya di hadapan ratusan peserta jambore, Sabtu siang.

Haedar menuturkan, varietas padi yang ditanam kali ini diberi nama Mentari, yang memiliki makna filosofis dan identitas kuat dengan nilai-nilai Muhammadiyah serta kehidupan para petani.

Baca juga: Patut Ditiru! Rayakan World Cleanup Day, Ribuan Warga Cilacap Bersih-Bersih Sampah

"Kenapa Mentari? Karena selain berhubungan erat dengan identitas Muhammadiyah, mentari atau matahari juga sangat berkaitan dengan kehidupan para petani dan seluruh aktivitasnya yang bergantung pada sinar matahari," terangnya.

haedar-varietas padi mentari
LUNCURKAN PADI MENTARI - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan sambutan saat pembukaan Jambore Nasional I JATAM di Universitas Muhammadiyah Gombong Kabupaten Kebumen, Sabtu (20/9/2025). (tribunbanyumas.com/agus iswadi)

Haedar menekankan, nama Mentari mencerminkan harapan akan masa depan pertanian Muhammadiyah yang cerah, mandiri, dan penuh daya saing.

"Sinar matahari bagi para petani adalah sahabat. Dan insyaallah, ke depan, padi-padi yang dihasilkan dari varietas Padi Mentari ini akan menjadi varietas unggul, berkemajuan, dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono mengungkapkan  perjalanan program pertanian di Indonesia dinilai telah berada pada jalan yang benar.

Dia memberikan apresiasi khusus kepada Muhammadiyah yang telah turut serta dan berkomitmen membangun sektor pertanian dan pangan nasional.

Baca juga: Merespons Firaun dari Menteri Purbaya, Ketua PPRK Minta Proteksi Industri Rokok dari Rokok Ilegal

Menurutnya, program pertanian yang sedang dijalankan pemerintah tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya kolaborasi dengan masyarakat.

Oleh karena itu, ia mengajak ribuan jemaah tani yang hadir untuk bersama-sama memajukan negara melalui sektor pertanian.

"Ini kan namanya partisipasi masyarakat apalagi organisasi sebesar Muhammadiyah terjun ikut membantu. Karena swasembada ini bukan kemudian yang ngurusi hanya dari pemerintah saja tapi ini keroyokan semua. Semua yang punya inisiatif kita dukung. Bahkan kalau ada varietas unggul dan tersertifikasi berapa pun yang dihasilkan kementerian akan membelinya," ungkapnya.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, Nurul Yamien mengungkapkan, tema yang diusung pada momentum bersejarah ini ialah "Daulat Pangan untuk Indonesia Berkemakmuran".

Tema itu wujud nyata dari semangat peningkatan kesejahteraan melalui sektor pangan.

"Tema ini merupakan tarikan nafas dari tema Tanwir Muhammadiyah di Kupang. Kami berharap, tema ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan kemakmuran Indonesia melalui sektor pertanian," jelas Yamien.

Sementara itu, Bupati Kebumen, Lilis Nuryani mengatakan, kedaulatan bukan hanya soal produksi tetapi keberanian menguatkan petani sebagai pilar kesejahtrean bangsa.

Baca juga: Perbup Tunjangan DPRD Banyumas Tuai Kritik, Pakar Hukum Unsoed Sebut Tak Transparan

Oleh karena saya menyambut baik dikenalkannya varietas padi baru dari Muhammadiyah. 

"Inovasi ini adalah bukti bahwa Muhammadiyah tidak berhenti pada wacana tapi memberikan solusi dengan memunculkan padi varietas unggul," ungkapnya.

Sekda Jateng, Sumarno menambah, Jateng termasuk provinsi penumbuh pangan.

Akan tetapi semakin berkurangnya lahan menjadi suatu permasalahan.

Oleh karena itu telah disusun perda tata ruang untuk menjaga lahan persawahan.

Kendati demikian perlu dukungan dari kabupaten dan kota untuk mempertahankan itu.

"Kita sudah menetapan luasan lahan sawah yang dilindungi dan luasan lestari. Ini butuh komitmen dari semua pihak," imbuhnya. (Ais).

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved