Berita Karanganyar

Kabut dan Angin Ribut Bubarkan Kirab Budaya di Beruk Karanganyar, Tenda Tamu Nyaris Ambruk

Penulis: Agus Iswadi
Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NYARIS AMBRUK - Kolase foto warga berusaha menahan rangka tratag tamu kirab budaya yang nyaris ambruk diterpa angin kencang di Lapangan Desa Beruk Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar, Selasa (19/8/2025).

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Angin kencang disertai kabut yang tiba-tiba meliputi lapangan Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (19/8/2025), membuyarkan acara kirab budaya yang digelar.

Para peserta berhamburan saat sejumlah atap seng tenda tamu tersingkap.

Beberapa orang kemudian berusaha memegang rangka tenda agar tak roboh.

Informasi yang didapat, kirab awalnya berjalan lancar di tengah cuaca cerah.

Para peserta pawai berjalan dari garis start di jalan kampung menuju ke Lapangan Desa Beruk. 

Akan tetapi, saat acara berlanjut ke penampilan kesenian yang terpusat di lapangan, tiba-tiba cuaca berubah.

Kabut mulai menyelimuti lokasi acara, disertai angin kencang. 

Baca juga: Kecelakaan Maut di Karanganyar, Hindari Mobil, Pemotor Oleng Senggol Truk Molen, Satu Orang Tewas

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Jatiyoso, Mahmud Aziz Arifin menyampaikan, ada 37 kontingen yang mengikuti kirab budaya yang dimulai pukul 12.00 tersebut. 

Mereka berasal dari warga setempat, dan sekolahan yang ada di Desa Beruk. 

Acara ini merupakan rangkaian dari perayaan HUT RI.

Setelah juri melakukan penilaian terhadap masing-masing kontingen, tiba-tiba cuaca yang semula cerah berubah menjadi berkabut dan angin, sekira pukul 14.00.

"Ada beberapa kajang (atap tenda) tamu terbawa (tersingkap) angin, alhamdulillah tidak ada korban," katanya saat dihubungi, Selasa sore.

Demi keamanan, kegiatan dihentikan. 

Pancaroba

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan, hujan disertai angin kencang memang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Karanganyar, Selasa hari ini. 

Baca juga: Lomba Sepak Bola di Karanganyar Wajib Pakai Daster dan Lipstik, Musik Kencang Pemain Harus Joget

Hal tersebut dimungkinkan karena bertepatan dengan pancaroba, peralihan musim dari kemarau ke penghujan.

"Prediksi awal, September sudah turun hujan, prediksi dari BMKG. Ini (hujan disertai angin kencang) mungkin peralihan (musim)," terangnya.

Hendro pun mengimbau masyarakat Bumi Intanpari untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan. 

Apabila terjadi hujan disertai angin, masyarakat diminta berteduh di tempat yang aman serta tidak memaksakan berkendara melintasi jalan yang berpotensi terjadi pohon tumbang. (*)

Berita Terkini