Ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pemuda Desa Bantrung yang berhasil melaksanakan kirab budaya.
"Ini baru pertama kali di Kabupaten Jepara, panjang 1000 meter, bendera dari swadaya masyarakat dikoordinasi pemuda Bantrung," ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala Desa Bantrung Nur Sholeh menjelaskan, parade bendera Merah Putih ini merupakan rangkai sedekah bumi dan memperingati HUT RI.
"Ini satu di antara rangkaian kegiatan Kabumi sekaligus memperingati 17 Agustus Kemerdekaan RI ke 80," ucap Nur.
Dia menuturkan kegiatan semacam ini bisa terlaksana tidak lepas dari kerja keras dari Karangtaruna dan lembaga Desa Bantrung.
"Merupakan gagasan yang dikelola Karangtaruna Desa Bantrung dan seluruh lembaga Desa Bantrung sehingga acara bisa terselenggara," ungkapnya.
Dalam rangkaian kegiatan ini, Pemdes Bantrung menggelar lomba olagraga, pentas musik, dan nanti bakal ditutup pagelaran wayang serta ketoprak.
Sholeh berharap, acara sedekah bumi dan perayaan HUT RI ini tidak hanya dilaksanakan untuk senang-senang namun memiliki arti dalam menghargai nilai sejarah para pejuang.
"Dipilih Merah Putih karena kebetulan, kabumi di bulan Agustus sehingga kegiatan ini tidak sekadar hura-hura," ucapnya.
Menurut Sholeh, pengibaran bendera Merah Putih ini juga simbol persatuan antara masyarakat.
Ia menilai, pembangunan bisa berjalan lancar jika ada kebersamaan.
"Menyatukan dan mengenang jasa pahlawan, juga menunjukan kita bersama dengan membentangkan bendera sepanjang 1000 meter."
"Bagi kami, pembangunan tidak bisa berjalan baik kalau guyub rukun tidak tercapai," katanya. (*)