TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta bakal membuat exit tol di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pindah.
Nantinya, exit tol baru akan berada di dekat Pasar Hewan Ambarawa.
Saat ini, pembangunan yang masuk Seksi 6 itu terus dikebut.
Hingga Kamis (29/7/2025) pekan lalu, pekerjaannya mencapai progres 75,7 persen.
Seksi 6 Tol Bawen-Yogyakarta membentang sepanjang 5,2 kilometer yang akan menyambungkan Tol Semarang-Solo dengan Tol Bawen-Yogyakarta di kawasan Bintangan, Kabupaten Semarang.
Saat dua tol itu tersambung, Bawen akan menjadi pintu gerbang bagi arus kendaraan dari arah Semarang menuju Yogyakarta di jalur bebas hambatan.
Sementara, exit tol akan berada di dekat Pasar Hewan Ambarawa.
Baca juga: Ngeri, Kecelakaan di Simpang Bawen Kabupaten Semarang Libatkan 9 Kendaraan, 7 Orang Terluka
Informasi yang didapat, pembangunan Seksi 6 ini rampung dan exit tol baru siap digunakan secara fungsional saat libur Natal dan Tahun Baru 2026.
Pemindahan exit tol ini dinilai strategis.
Selain dapat mengurangi potensi kecelakaan seperti yang sering terjadi di exit tol Bawen saat ini, juga bisa mendukung sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Dengan adanya exit tol baru dekat Pasar Hewan Ambarawa, kami berharap akan membuka peluang akses wisata, terutama ke Benteng Fort Willem I yang kini tengah direvitalisasi," ujar Ngesti, Kamis.
Setelah dua tol tersambung di kawasan Bintangan, tidak akan ada lagi persimpangan langsung yang menghubungkan jalan nasional Semarang-Solo dengan jalur ke tol.
"Utamanya, untuk memecah kemacetan di Bawen terlebih dahulu," kata Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Semarang, Zaenal Arifin.
Pembebasan Lahan Pemkab Tuntas
Pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta di Seksi 6 melintasi tiga kecamatan di Kabupaten Banyumas, yakni Kecamatan Bawen, Ambarawa, dan Jambu.
Total, ada 2.348 bidang lahan di tiga wilayah tersebut yang terdampak proyek tol ini.
Dari jumlah tersebut, proses pembebasan 1.257 bidang lahan telah selesai dibayarkan.
Sisanya, sedang melalui tahapan validasi, musyawarah, hingga pengajuan ganti rugi.
Baca juga: Pembangunan Tol Bawen-Yogya Terhambat di Temanggung, Warga Belum Cocok dengan Harga Pemerintah
Targetnya, seluruh pembebasan tanah rampung pada 2026.
"Untuk tanah-tanah pemkab di Bawen, (proses pembebasan lahan) sudah selesai."
"Terdapat 14 bidang (lahan pemkab yang terdampak), 11 dibayar di gelombang pertama senilai Rp102 miliar, sisanya 3 bidang, kemarin (sudah dibayar) sekitar Rp9,6 miliar. Sudah lunas," tambah Zaenal.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto mengatakan, pengelolaan dana pengganti menggunakan prinspi "Clean and Clear".
Artinya, uang ganti kerugian (UGK) yang diterima Pemkab Semarang digunakan untuk membangun kembali aset yang terdampak.
Aset terdampak itu terdiri dari kantor Kelurahan Bawen, gedung TK dan SD, ruang terbuka hijau, dan tempat bermain anak.
Anggaran yang diterima dari ganti rugi itu akan digunakan untuk membangun lagi aset terdampak itu di tempat lain. (Tribunbanyumas.com/Rezanda Gustav)