Berita Jateng

Misi Membawa Uang Rp 3,6 Miliar ke Karimunjawa, Dikawal Prajurit dengan Kapal TNI Dilengkapi Meriam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EKSPEDISI RUPIAH-Danlanal Semarang Kolonel Laut (P) Akbar Abdullah, M. Tr. Opsla berangkatkan tim Ekpedisi Rupiah ke Karimunjawa, Selasa (6/5/2025)

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG-Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Semarang berangkatkan Ekspedisi Rupiah Karimunjawa 2025, Selasa (6/5/2025).


Tim ekspedisi dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI)Jawa Tengah. Rombongan diberangkatkan menggunakan KRI Butana dari Dermaga Samudera II Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Ada empat pulau yang dikunjungi yakni Pulau Karimunjawa, Pulau Parang, pulau Nyamuk dan Pulau Genting.


Komandan Lanal Semarang Kolonel Laut (P) Akbar Abdullah, M. Tr. Opsla mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari perjanjian kerjasama antara Bank Indonesia dan TNI AL tentang pendistribusian, pengamanan, dan pengawalan uang rupiah ke wilayah terdepan, terluar, dan terpencil di wilayah NKRI. 


"Bank Indonesia sebagai Bank Sentral menjaga kestabilan nilai rupiah dengan cinta, bangga, dan pahami rupiah kepada masyarakat karena rupiah merupakan simbol kedaulatan bangsa yang harus kita jaga sebagai wujud nyata ajang Bela Negara," ujarnya.

Baca juga: Maksimal 16 Mei, 273 Desa dan 7 Kelurahan di Grobogan Wajib Bentuk Koperasi Merah Putih


Menurutnya TNI angkatan Laut menyiapkan dua unsur KRI Butana - 878 dan Kal Pulau Menjangan II-5-39,


"Unsur Kal Pulau Menjengan untuk asistensi pengamanan selama proses ekspedisi," ujarnya.


Danlanal memastikan perjalanan menuju Karimunjawa berlangsung aman. KRI Butana telah dilengkapi dua meriam.


"Saya kira untuk perjalanan Insyaallah aman," tuturnya.


Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Jawa Tengah mengatakan Karimunjawa merupakan daerah yang sulit dijangkau dan harus menggunakan moda transportasi laut. Ekspedisi Rupiah bertujuan menjaga uang tetap layak edar.


"Di sana kami ingin meningkatkan penggunaan uang ellektronik di Karimunjawa. Nominal yang kami siapkan selama ekspedisi Rp 3,6 miliar," tuturnya


Dikatakannya, ekspedisi rupiah akan berlangsung antara enam hingga tujuh hari. Sebab kondisi geografis dan minimnya akses transportasi membuat Karimunjawa memiliki tingkat kelusuhan uang yang tinggi dibanding daerah lain. Uang lusuh itu akan ditarik kembali.

Baca juga: Kisah Pemuda Kebumen Sukses Ekspor Anyaman ke Berbagai Negara, Tak Takut Perang Dagang Global


"Nanti ada penarikan uang yang tidak layak. nanti kami tarik dan kami ganti uang yang lebih segar," tuturnya.


Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan rupiah merupakan bentuk kedaulatan bangsa dan menjaga persatuan. Masyarakat berhak atas akses penggunaan rupiah dimanapun.


"Jawa Tengah punya daerah terluar yakni Karimunjawa. Akses kesana agak susah," tuturnya.


Ia berharap pengiriman di daerah kepulauan Jateng itu mampu mendongkrak perputaran ekonomi wilayah.


"Dengan ini diharapkan masyarakat tetap merasa bagian dari Indonesia. Persatuan kesatuan bangsa dapat terjaga dengan baik," tandasnya.(rtp)

Berita Terkini