TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Sebanyak 40 balon udara raksasa diterbangkan dalam puncak acara Festival Mudik 2025 di Alun-alun Wonosobo, Minggu (6/4/2025).
Sejak pukul 05.30 orang dari berbagai kota sengaja datang untuk menyaksikan event langka satu tahunan ini.
"Iya datang ke sini buat lihat penebangan balon udara langsung, soalnya di sosial media sudah ramai kan jadi penasaran mau nonton," ucap Mela pengunjung asal Banjarnegara.
Festival Mudik 2025 semakin semarak dengan kedatangan balon udara dari Brazil dan Kolombia yang ikut mengudara.
Berbagai macam motif cantik seperti batik, abstrak, kartun, anime, pemandangan, hingga kesenian Wonosobo semakin meriahkan festival balon pagi ini.
Baca juga: Ridwan Kamil Akhirnya Buka Suara Soal Tes DNA Anak Lisa Mariana
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat bersama jajaran forkopimda, dan AirNav menghitung mundur tanda dimulainya festival balon udara.
Puluhan balon udara berbagi macam motif diterbangkan secara bersama-sama menghiasi langit Wonosobo yang disaksikan ribuan pasang mata.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengungkapkan, festival ini menjadi bagian dari pelestarian tradisi balon udara masyarakat Wonosobo yang telah ada sejak dahulu.
Festival ini juga ditujukan untuk meminimalisir warga menerbangkan balon udara secara liar dan mengganggu keselamatan penerbangan.
"Tahun ini kenapa kita perluas di wilayah kecamatan, kita ingin mewadahi. Tahun ini sudah kita canangkan zero penerbangan balon udara liar. Tidak boleh lagi ada balon liar, kita larang," tegasnya.
Baca juga: Senjata Rusia Bombardir Kapal Nuklir AS di Laut Merah, Rusia Bantu Houthi Perangi AS
Bupati berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat akan bahaya penerbangan balon udara secara liar. Balon udara yang diterbangkan wajib ditambatkan tidak dilepas bebas.
Ia juga berharap festival balon udara di Wonosobo ini akan terus berkembang dan turut serta berdampak pada tumbuhnya ekonomi kreatif di Kabupaten Wonosobo.
Dirut Airnav Indonesia, Capt Avirianto yang turut menyaksikan langsung mengapresiasi penerbangan balon udara di Wonosobo yang dikemas melalui festival.
Dengan festival balon udara seperti ini kasus penerbangan balon udara liar dapat ditekan dan menurun setiap tahunnya.
"Terakhir ditemukan 19, tahun lalu ada 50 balon liar sehingga tahun ini sangat baik sekali untuk kedisiplinan masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kita pertahankan tradisi tetapi tetap menjaga keselamatan penerbangan terhadap pesawat udara," terangnya.