Berita Kebumen

Tak Perlu Takut, Siswa dan Guru Kebumen Diminta Lapor Jika Temukan Makanan Basi di Paket MBG

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI MAKAN BERGIZI GRATIS - Karyawan menyiapkan makan bergizi gratis saat uji coba di Kabupaten Blora, beberapa waktu lalu. Siswa dan guru di Kebumen diminta tak takut melapor saat menerima makanan basi dalam program makan bergizi gratis.

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Siswa dan guru di Kebumen diminta tak takut melapor saat menerima makanan basi dalam program makan bergizi gratis.

Hal ini disampaikan Bupati Kebumen Lilis Nuryani saat memonitor pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) dengan mengunjungi dapur sehat dan sejumlah sekolah di Kebumen.

Monitoring itu dilakukan Lilis bersama Wakil Bupati Zaeni Miftah serta Kepala Kejaksaan Negeri Kebumen Endi Sulistiyo, Sekretaris Daerah Edi Rianto, dan beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kunjungan ini dilaksanakan untuk memastikan kualitas makanan yang disajikan kepada siswa. 

"Saya minta kepada siswa atau guru untuk tidak ragu dan tidak takut menyampaikan kepada kami bila ada temuan makanan yang basi, atau kurang matang, dan sebagainya."

"Sampaikan saja, karena ini bisa jadi bahan evaluasi agar pelaksanaan MBG semakin baik," ujar Zaeni, dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/3/2025). 

Baca juga: Bupati Lilis Nuryani Panen Padi Sistem Corporate Farming di Gombong Kebumen

Lilis juga meminta siswa dan guru melapor jika makanan yang disajikan tidak memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). 

Saat mengunjungi SPPG yang dikelola Yayasan Saka Tunggal di Jalan Mayjen Soetoyo, Kebumen, mereka memeriksa langsung proses pembuatan makanan bergizi, termasuk kualitas bahan, peralatan, tempat memasak, dan kebersihan. 

Setelah itu, mereka mengecek pendistribusian MBG di tiga sekolah, yaitu SDN 1 Kebumen, SMPN 1 Kebumen, dan SMAN 1 Kebumen. 

"Alhamdulillah, berjalan lancar, pertama kita lihat SPPG-nya, dapurnya, tadi cukup bersih, makananya fresh, buahnya masih segar, peralatannya juga sudah memadai, dikerjakan secara profesional," kata Bupati Lilis. 

Hasil wawancara dengan siswa, kata Lilis, anak-anak mengaku menikmati makanan yang disajikan. 

"Demikian juga tadi saya nanya anak-anak sekolah bagaimana masakannya selama dapat MBG, katanya enak, habis terus."

"Ya, alhamdulillah, sampai saat ini, proses pelaksanaannya berjalan lancar," tambahnya. 

Berbeda dengan pelaksanaan MBG biasanya, pada bulan Ramadhan, siswa diberikan makanan kering untuk dibawa pulang. 

Paket makanan tersebut berupa roti, biskuit, wafer coklat, susu, telur rebus, dan buah-buahan. 

"Jadi, berhubung bulan puasa, itu makanan yang dibawa jenisnya makanan kering, untuk dibawa pulang, sehingga sampai rumah tidak basi," jelasnya. 

Baca juga: Remaja di Kebumen Dilaporkan Hilang Sejak 1 Maret 2025, Ini Ciri-cirinya

Kepala Kejaksaan Negeri Kebumen Endi Sulistiyo juga menyatakan kesiapan pihaknya mengawal pelaksanaan MBG dengan memberikan pengawasan.

Ia berharap, tidak ada pengurangan takaran gizi dan program ini sehingga bisa terlaksana dengan baik sesuai standar yang ditetapkan oleh BGN. 

"Pada prinsipnya, kita siap mengawal dan mendukung program ini agar berjalan sukses tidak ada penyelewengan atau penyalahgunaan," jelasnya. 

Program Makan Bergizi Gratis di Kebumen berjalan sejak Februari 2025.

Saat ini, terdapat tiga dapur sehat yang beroperasi di Kebumen, Gombong, dan Klirong. 

Setiap dapur mampu memproduksi 3.000 porsi makanan, namun Kebumen masih membutuhkan 20-26 dapur sehat tambahan untuk memenuhi kebutuhan semua sekolah. (Kompas.com/Bayu Apriliano)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswa dan Guru Diminta Lapor jika Temukan Makanan Basi Saat MBG".

Berita Terkini