Story Succes

Kisah Vendi Sukses Kembangkan Budidaya Guppy Beromzet Puluhan Juta Bermodal dari Hasil Mengamen

Penulis: Agus Iswadi
Editor: Rustam Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERI MAKAN IKAN - Vendi Galih (22) memberi makan guppy di tempat budidaya wilayah Desa Jatikuwung Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar, Rabu (5/2/2025) sore. Pemuda itu kini sukses budidaya guppy dengan omzet puluhan juta.

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Nasib dan sukses seseorang memang misteri.

Siapa sangka, Vendi Galih (22), warga Desa Jatikuwung Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar sukses merintis usaha budidaya ikan guppy.

Berawal dari iseng dan kesukaan terhadap ikan mungil itu, Vendi kini telah menuai hasil dari budidaya yang dilakoninya sejak 2016 lalu.

Pemuda itu merintis usaha budidaya guppy sejak duduk dibangku kelas 1 sekolah menengah atas.

Ikan yang memiliki corak yang menarik itu ternyata banyak diminati orang.

Dia mulai mencoba peruntungan dari kesukaannya itu berbekal dari pengalaman memelihara ikan guppy sejak kecil.

Baca juga: BPS Jateng Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,95 Persen Tahun 2024, tapi Masih di Bawah Nasional

Di samping itu  dia juga belajar secara otodidak untuk budidaya ikan mungil nan mengemaskan itu.

Dia menceritakan, semula memanfaatkan barang tidak terpakai seperti ember dan baskom untuk media budidaya.

Setelah ikan usia 2 bulan atau layak jual, terangnya, dia lantas mencoba menjual hasil budidayanya melalui media sosial dan laku. Hasil penjualan itu kemudian digunakan untuk membeli indukan dan menambah jenis guppy.

Vendi masih ingat hanya bermodal Rp 300 ribu dari hasil ngamen dan parkir semasa masih duduk di bangku sekolah.

Kini dia sudah dapat membangun satu tempat untuk budidaya lengkap dengan rak serta akuarium.

"Kita sudah ada 30 jenis. Paling banyak digemari full gold. Karena warnanya bagus mendominasi warna emas," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu sore.

Pemasaran hasil budidaya lebih banyak dilakukan lewat media sosial. Hasil budidaya guppy miliknya selain telah dipasarkan di Jawa dan luar Jawa kini sudah menembus pasar luar negeri seperti Australia, Vietnam, Thailand dan Belanda. Dia bisa menjual 10 paket hingga 15 paket guppy dalam sehari atau 300 hingga 500 paket selama sebulan. Adapun harga guppy berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 1 juta per paket.

Baca juga: Tragis, Seorang Ibu Tewas Tertabrak Truk Saat Mencari Gas 3 Kg di Jalan Semarang-Grobogan

"Omzet yang namanya jualan naik turun. Rata-rata itu kalau konsisten bisa Rp 25 juta hingga Rp 60 juta perbulan," terangnya.

Menurutnya, dalam budidaya guppy yang harus diperhatikan ialah menjaga kebersihan air. Apabila airnya bagus, lanjut Vendi, tentu ikan di dalam kolam akan sehat. Di sisi lain penyakit juga menjadi kendala dalam budidaya guppy.

"Musim hujan rawan penyakit. Bagaimana caranya misal ketinggian air (kolam) 60 cm, kalau musim hujan kan dingin, kurangi jadi 20 hingga 30 cm supaya tidak terkena penyakit," ucapnya.

Selain budidaya, pemuda itu juga membagikan tips bagi pemula yang hendak merintis usaha serupa melalui chanel media sosialnya sejak 2017 lalu. (Ais).

Berita Terkini