TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) secara resmi melepas mahasiswa untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Wonosobo, Senin (13/1).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Wonosobo, Drs. Muhammad Albar, MM, menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi UMP dalam membantu pemerintah daerah menangani berbagai permasalahan sosial, termasuk stunting, pengentasan kemiskinan, dan pendidikan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah memilih Wonosobo sebagai lokasi KKN. Kehadiran mahasiswa ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pembangunan desa, khususnya dalam pengentasan stunting dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Wakil Bupati.
Wakil Rektor IV UMP, Ahmad Darmawan, Ph.D, menekankan pentingnya mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari selama di bangku kuliah ke dalam kehidupan masyarakat.
Baca juga: Polisi Bongkar Pembuatan Oli Palsu di Cilacap, Pelaku Sudah Produksi 30 Ribu Berbagai Merek
“KKN bukan hanya sekadar program pengabdian, tetapi juga media belajar bagi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan di masyarakat. Melalui sinergi antara mahasiswa dan masyarakat, kami percaya akan tercipta solusi inovatif yang berdampak nyata bagi pembangunan desa,” ungkap Ahmad Darmawan.
Program KKN kali ini akan berfokus pada tiga isu utama, yaitu pengentasan kemiskinan, peningkatan angka pendidikan, dan pengurangan angka stunting. Mahasiswa akan ditempatkan di tiga kecamatan, yaitu Sukoharjo, Kaliwiro, dan Wadaslintang, yang masing-masing memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda.
Ketua LPPM UMP, Prof. Dr. Sri Wahyuni, M.Si., QIA, menambahkan bahwa program ini merupakan implementasi dari catur dharma perguruan tinggi, khususnya dalam hal pengabdian masyarakat.
“KKN ini bukan hanya kesempatan bagi mahasiswa untuk mengabdi, tetapi juga untuk belajar memahami dinamika masyarakat secara langsung. Kami berharap program ini dapat memberikan dampak berkelanjutan, baik bagi masyarakat maupun mahasiswa itu sendiri,” jelas Prof. Sri Wahyuni.
Salah satu desa yang menjadi sorotan adalah Desa Selomanik, yang akan dijadikan pilot project Desa Berkemajuan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah Wilayah Jawa Tengah. Di desa ini, mahasiswa akan fokus pada pengelolaan air bersih, pengelolaan hutan sosial, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, UMP melalui program KKN ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial di Wonosobo, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam pembangunan bangsa.