Berita Jateng

Fenomena Kopi Gerobak Keliling di Kota Semarang, Daya Tarik Bagi Gen Z dan Milenial

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampak deretan penjual kopi gerobak keliling ala coffee shop di Semarang


Dani (24) warga Semarang Barat yang kebetulan tengah membeli kopi susu Melintas di jalan Imam Bardjo mengatakan, membeli kopi di penjual gerobak keliling lebih ekonomis dibandingkan bila ia membeli di coffee shop.


Menurutnya, rata-rata harga kopi di coffee shop yang pernah ia datangi berkisar antara Rp 15.000-Rp50.000/cup.


"Sekarang di sini Rp 8.000 sudah dapat kopi, jadi lebih hemat," kata dia.

Baca juga: Setahun Pemkab Purbalingga Hanya Alokasikan Rp 36 Miliar untuk Perbaikan Jalan


Dani di sisi itu ia mengakui, coffee shop keliling saat ini memang sedang marak. Ia sendiri sudah mencoba berbagai merek untuk akhirnya bisa menemukan rasa kopi yang sesuai dengan seleranya.


"Saya sudah coba beberapa, ada sekitar 5 merek (kopi gerobak). Soal rasa dengan di cafe, pasti ada bedanya karena beda harga juga. Tapi untuk di kalangan pelajar dan mahasiswa, ini sudah worth it," ungkapnya.


Pembeli lain, Catur (33) yang merupakan warga Jatingaleh mengatakan, kopi ala starling tersebut menjadi alternatif bagi dirinya untuk mendapatkan kopi racik dengan harga lebih terjangkau.


"Kebetulan saya suka kopi, anak ikut-ikutan suka kopi. Hanya untuk anak saya batasi belinya 3 hari sekali saja," katanya yang membeli bersama anaknya tersebut. (idy)

Berita Terkini