Berita Jateng

Disdikbud Jateng Pastikan Daftar Ulang PPDB 2024 Gratis, Ingatkan Sekolah Tak Gunakan Kedok Seragam

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Suasana PPDB di SMKN 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (24/6/2020). Disdikbud Jateng memastikan daftar ulang SMAN/SMKN di Jateng gratis.

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah (Disdikbud Jateng) memastikan daftar ulang SMAN/SMKN di Jateng gratis.

Sekolah tak boleh melakukan pungutan, termasuk soal seragam.

"Daftar ulang itu gratis, tis, tis. Tidak ada pembiayaan atas nama apa pun," kata kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah, dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/7/2024).

Uswatun mengatakan, soal seragam diatur dalam Permendikbud Nomor 50 Tahun 2022.

Dalam aturan itu, seragam menjadi urusan orangtua.

Sehingga, sekolah dilarang menjual, mengondisikan penjualan, bahkan mengarahkan pembelian seragam.

"Biar itu menjadi kewajiban orangtua, sekolah cukup menyampaikan kaitan dengan ketentuan pada seragam. Misalnya, warna putih abu-abu, pramuka, putih-putih, misalnya seperti itu," katanya.

Baca juga: Tak Lolos SMA/SMK Negeri? Disdikbud Jateng Jamin Ada Beasiswa bagi Pelajar Miskin di Sekolah Swasta

Uswatun mengatakan, daftar ulang penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 berlangsung 3-12 Juli 2024.

Ada 221.859 peserta PPDB 2024 yang lolos seleksi dan wajib melakukan daftar ulang di sekolah yang dituju.

Menurut Uswatun, peserta PPDB yang tak melakukan daftar ulang sesuai waktu yang ditentukan maka dianggap mengundurkan diri.

Lalu, kekosongan akan diisi peserta yang masuk daftar cadangan dengan poin tertinggi di jurnal PPDB sekolah tersebut.

Namun, Uswatun meminta peserta PPDB di daftar cadangan tak terlalu mengharapkan adanya kursi kosong.

Pasalnya, dari pengalaman PPDB sebelumnya, angka mengundurkan diri atau gugur karena tidak daftar ulang sangat kecil.

"Tapi, kalau dilihat dari trennya itu jarang yang mundur. Otomatis, kalau kekosongan (poin) 78 ini berarti nanti yang naik kemungkinan ya hanya 78 ini. Logikanya begitu."

"Jadi, kalau misalnya nih, nilai terendah di SMA 1, 90, lah saya 89. Harap-harap cemas nih, bisa saja 89, bisa saja tidak ada yang mundur. Bisa saja nilai yang 89 itu ada lebih dari satu," ungkap dia.

Baca juga: Belum Ada Solusi Soal Dugaan Penggunaan KK Palsu di PPDB SMAN Pati, Orangtua Murid Ancam Lapor Polda

Halaman
12

Berita Terkini