Berita Jateng

Catatan Disnakertrans Jateng, Semester I 2024 Terjadi PHK pada 7.437 Buruh. Ada Potensi Bertambah

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi buruh terkena PHK. Disnakertrans Jateng menerima laporan adanya pemutusan hubungan 7.437 buruh pabrik di Jawa Tengah sepanjang 2024.

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah (Disnakertrans Jateng) menerima laporan adanya pemutusan hubungan 7.437 buruh pabrik di Jawa Tengah pada semester pertama 2024.

Mereka berasal dari beberapa bidang, mulai dari garmen hingga perbankan.

Kepala Disnakertrans Jateng Ahmad Aziz menyebut, sebagian besar penyebab PHK tersebut lantaran pabrik tempat kerja mereka tutup.

"2024 terjadi PHK pada 7.437 pekerja. Di antaranya dari perusahaan PT Semar Mas di Boyolali (garmen), PT Cermai Makmur Boyolali (kertas), PT Maju Sakti Wonogiri, PT Cahaya Timur Farmindo ini Pemalang (garmen), Bank Purworejo itu Perumda Kabupaten Purworejo," ungkap Aziz saat konferensi pers di kantornya, Rabu (20/6/2024).

Aziz mengatakan, jumlah PHK sepanjang 2024 ini tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya.

Pada 2023 terdapat 8.588 buruh di Jateng yang terdampak PHK.

Baca juga: Tanggapan Disnakertrans Jateng soal PT Sai Apparel Grobogan Tak Bayar Lembur Pekerja Viral di Tiktok

Meski begitu, angka ini berpotensi bertambah lantaran ada perusahaan yang terancam gulung tikar.

Di antaranya, tiga perusahaan garmen di Karanganyar, yang tidak beroperasi lagi sejak tiga bulan lalu karena mengalami kesulitan.

Mereka masih menggantung status 1.400 buruh.

Tiga pabrik itu adalah PT Kusuma Hadi Santoso, PT Pamor, dan PT Kusuma Putra Santosa.

Ada satu lagi perusahaan yang tutup permanen dan terjadi sengketa dengan buruh, yakni PT Dupantex di Pekalongan.

Pabrik ini disebut telah tutup permanen tanpa melakukan PHK pada pekerja yang dimiliki.

"Yang saat ini mengalami masalah ada PT Dupantex itu sudah tutup permanen pada 6 Juni dengan karyawan 800 orang, tetapi statusnya belum PHK karena saat ini masih proses bipartid," jelas Aziz.

Baca juga: Gejolak Perekonomian Mulai Dirasakan Pabrik Garmen Hingga Farmasi di Jateng, 6000 Buruh Terkena PHK

Kedati demikian, Aziz mengatakan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jateng pada 2024 menurun menjadi 4,39 persen.

Sedangkan pada 2023 lalu, tingkat pengangguran terbuka Jateng mencapai 5,13 persen.

Halaman
12

Berita Terkini