Piala Asia U23

Dipimpin 'Rubah Lapangan' Shin Tae-yong, Timnas Indonesia Berpotensi Permalukan Timnas Korea Selatan

Penulis: rika irawati
Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Pelatih Timnas Korea Selatan U-23 Hwang Seon-hong dan Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong. Media Korea Selatan memprediksi Indonesia bisa mempermalukan tim mereka di bawah taktik 'Rubah Lapangan' Shin Tae-yong.

"Di bawah kepemimpinan pelatih Shin Tae-yong, tim melaju melalui babak penyisihan grup dan muncul sebagai tim sensasional," tulis Edaily.

Pertempuran Senior-Junior

Menurut Edaily, pelatih Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong yang pernah bekerja sama di timnas di masa lalu juga merupakan senior dan junior di markas timnas.

Pelatih Hwang Seon-hong dua tahun lebih tua tetapi pelatih Shin Tae-yong mengambil alih kepemimpinan tim nasional Korea sebelum dia.

Pelatih Shin Tae-yong, yang memimpin tim nasional berdasarkan kelompok umur, menjabat sebagai pelatih resmi tim nasional A pada tahun 2017 dan berpartisipasi dalam Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia.

Saat itu, mereka gagal melaju ke babak penyisihan grup dengan 1 kemenangan dan 2 kekalahan. Namun, mereka meraih 'Keajaiban Kazan' dengan mengalahkan Jerman, tim terkuat dunia saat itu.

Baca juga: Pesan Sang Ibu untuk Pratama Arhan, Timnas Indonesia Lolos 8 Besar Piala Asia U-23

Sementara, pelatih Hwang Seon-hong telah memimpin tim nasional berdasarkan kelompok umur sejak 2021.

Dan, setelah mantan pelatih Timnas Korea Selatan, Jurgen Klinsmann dipecat karena kinerja buruk di Piala Asia tahun ini, Hwang Seon-hong mengambil posisi 'pelatih kepala sementara' dan mengambil alih dari dua pertandingan tim nasional A bulan lalu.

Edaily mengatakan, laga perempat final ini merupakan laga yang sangat menegangkan bagi kedua pelatih.

Bagi pelatih Hwang Sun-hong, laga ini bertujuan membawa Korea Selatan bisa melaju ke Olimpiade untuk 10 kalinya secara berturut-turut.

"Jika Anda kehilangan tiket ke Paris, Anda akan menanggung aib karena gagal melaju ke Olimpiade untuk pertama kalinya dalam 40 tahun sejak Olimpiade Los Angeles (LA) tahun 1984," tulis Edaily menggambarkan beban berat yang harus diemban Hwang Sun-hong.

"Jika dia kalah dari Indonesia yang lemah dan tersingkir, dia tidak punya pilihan selain mendapat stigma besar dalam karirnya sebagai pemimpin," lanjut Edaily.

Baca juga: Usai Bawa Indonesia 8 Besar Piala Asia, Nathan Resmi Tinggalkan Timnas U-23

Di sisi lain, Indonesia dinilai tidak akan rugi apa-apa. Pencapaian sejauh ini merupakan pencapaian besar.

Terakhir kali sepak bola putra Indonesia berlaga di final Olimpiade adalah 68 tahun lalu, tepatnya di Melbourne Games 1956.

Jika lolos ke final olimpiade kali ini, akan menjadi berkah yang sangat besar bagi Indonesia.

Halaman
123

Berita Terkini