TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Wilayah Jateng tak hentinya diberondong bencana beberapa bulan terakhir.
Catatan BPBD Jateng periode Januari hingga 8 Maret 2024 ada 104 kejadian bencana hidrometeorologi.
Dari total kejadian tersebut, 59 ribu lebih rumah terendam dan 1.162 rumah warga mengalami kerusakan.
205 ribu lebih warga Jateng juga terdampak dan 12 jiwa meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi yang melanda Jateng dari awal tahun hingga 8 Maret.
Total kerugian dari ratusan kejadian tersebut diperkirakan mencapai Rp 5,8 miliar lebih.
Baca juga: Kisah Unik Al-Quran Daun Kurma di Wonosobo, Didapat dari Kyai Misterius di Tanah Suci
Sebaran bencana hidrometeorologi di Jateng juga menyeluruh dan tersebar di 35 kabupaten kota, dengan rincian 37 bencana banjir, 18 kejadian tanah longsor, 2 kebakaran dan 47 cuaca ekstrem.
Tak hanya itu, dari awal hingga pertengahan Maret 2024, wilayah Jateng kembali diberondong bencana.
Beberapa kabupaten kota yang ada di Jateng pun kembali lumpuh karena bencana hidrometeorologi.
Informasi yang dihimpun Tribun Jateng, dalam dari awal hingga pertengahan Maret 2024, hampir seluruh wilayah di Pantura Jateng terdampak banjir.
Wilayah tersebut ada di Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kota Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Demak, Kudus, Jepara, Pati, Blora hingga Rembang.
Bencana yang melanda Jateng di pertengahan Maret tersebut menambah total kejadian bencana hidrometeorologi di Jateng.
Pasalnya sejak 8 hingga 14 Maret 2023, ada 30 bencana yang menyapu wilayah Jateng.
Puluhan kejadian tersebut berupa 16 bencana banjir dan 14 angin kencang karena cuaca ekstrem.
Jika ditotal sejak Januari hingga pertengahan Maret 2024, 134 bencana hidrometeorologi menerjang wilayah Jateng.
Dari berbagai kejadian tersebut, Pemprov Jateng menyatakan 9 kabupaten kota berstatus darurat banjir.