Berita Banyumas

Keren, Bumbu Rendah Natrium Karya Mahasiswa Unsoed, Solusi Turunkan Hipertensi dan Cegah Stunting

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aqilah Rahma Adiningrum dan rekannya Alfi Nuraeni mahasiswa Unsoed saat mempraktikan pembuatan bumbu rendah natrium, Rabu (21/2/2024).

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menciptakan bumbu rendah natrium.


Bumbu itu adalah sebagai solusi menurunkan hipertensi bagi ibu hamil sekaligus juga mencegah stunting. 


Dosen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Unsoed, Indah setiawati SP MP mengatakan bumbu ini baik digunakan untuk ibu hamil.


Terutama di trisemester akhir yang biasanya mengalami tensi naik sehingga berpotensi terjadinya bayi stunting. 


Penelitian ini bermula saat dirinya menemukan adanya kecenderungan garam rendah natrium khususnya di pesisir pantura Brebes. 


Garam di pesisir utara itu tidak dijemur di lahan luas tapi direbus.

Baca juga: Dinkominfo Purbalingga Komitmen Implementasikan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik


"Ternyata air laut bisa dikondisikan pada kondisi tertentu yang menghasilkan natrium lebih rendah. 


Kemudian mahasiswa menemukan komoditas genjer yang tinggi kalium yang dapat mereduksi kadar natrium," terangnya kepada Tribunbanyumas.com.


Selain ditambahkan genjer ditambah juga jamur tiram juga menambah rasa, sehingga tidak skedar asin tapi juga gurih. 


Produk tersebut sudah digunakan selama 4 bulan dan digunakan oleh pengidap hipertensi khususnya lansia. 


Pihaknya mengatakan kadar garam dapur mencapai 94. 


Sementara kadar garam dari jamur dan rumput laut ini bisa turun sampai 38. 


"Ini jauh dari standar yaitu garam rendah natrium di bawah 60. 


Harapannya proyek ini dapat dilanjutkan dan dihilirisasi sampai BPOM," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (21/2/2024). 

Baca juga: Kronologi Minibus Terperosok ke Selokan di Gandrungmangu Cilacap, Dua Orang Terluka


Garam rendah natrium dengan berat 90 gram dijual Rp12 ribu dan jauh lebih murah dari garam rendah natrium pada umumnya. 


Sementara itu, mahasiswa Teknologi Pangan semester 6, Aqilah Rahma Adiningrum mengatakan melakukan penelitian tersebut selama 4 bulan. 


Ia dibantu oleh rekannya Alfi Nuraeni dari jurusan Farmasi Semester 4. 


"Latarbelakangnya adalah ada masalah hipertensi pada ibu hamil.


Ada 40 persen bayi lahir potensi stunting apabila terkena hipertensi. 


Adapun potensi dalam genjer tinggi sodium dan menggunakan garam rebus dapat menurunkan kadar natrium," terangnya. 


Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan bumbu itu utamanya adalah genjer, rumput laut, jamur tiram yang diblender menjadi satu. 


Usai diblender kemudian dimasak dan diaduk terus hingga keluar gelembung.


Setelah dimasak bahan-bahan itu dituangkan dalam loyang dan dikeringkan dalam oven, barulah setelah itu diayak. 


Ketika dicampurkan seluruh bahan akan rekristalisasi sehingga akan terbentuk kombinasi natrium rendah dan kalium tinggi dan aman bagi ibu hamil. 

 

Karya mahasiswa Unsoed tersebut juga sudah diikutkan dalam ajang kompetisi internasional Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2024. 


Mereka ikut dalam kategori Entrepreneur, delegasi Unsoed yang diketuai oleh Aqilah Rahma Adiningrum (Teknologi Pangan 2021) meraih Gold Medal.


Judul yang dilombakan adalah "Lowsea: Salty Seasoning from Green Seaweed and Genjer Extract as an Alternative to Reduce the Prevalence of Hypertention in Pregnant Women".


Pada ajang ini delegasi UNSOED berhasil meraih 4 medali. 

Baca juga: Mengenang Almarhum Budhi Sarwono, Pemimpin Unik dan Kontroversial yang tak Takut Bahaya


4 tim delegasi Unsoed bergabung dalam kategori Innovation Science dan Entrepreneur.


Pada kategori yang sama, delegasi Unsoed dengan ketua tim Aisha Dara Shaina (Peternakan 2021) meraih Bronze Medal dengan judul karya "Jero.tech: Biodegradable Paperbags Towards the Green Economy Trend".


Pada kategori Innovation Science, delegasi Unsoed dengan ketua tim Annas Abdillah (Teknik Elektro 2020) meraih Silver Medal dengan judul karya "DesMoCam (Detection Smoking Camera): IoT with Machine Learning Integration for Active Smoker Detection to Support Smart Cities in Indonesia.


Adapun pada kategori ini, delegasi Unsoed dengan ketua tim Puji Nur Safitri (Agroteknologi 2021) meraih Bronze Medal dengan judul karya "Nanoencapsulation Based on Chinese Betel Leaf Flavonoid Isolate (Peperomia pellucia L.) as a Functional Drink for GERD Recovery".


Kompetisi AISEEF 5Th 2024 ini berlangsung secara hybrid, dengan proses seleksi diawali dengan pengumpulan karya pada 15 Januari 2024, kemudian presentasi dan tanya jawab pada 2 Februari 2024, dan pengumuman pada tanggal 5 Februari 2024. (jti) 

 

Berita Terkini