TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kesenian musik keroncong Semarang perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Kepopuleran irama musik kontemporer membuat musik keroncong perlahan terpinggirkan.
Namun di tangan kreatif milenial, kesenian musik keroncong memperdendangkan suaranya di tengah populernya irama musik kontemporer.
Remaja dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan DIY itu, berlomba merebut hati dewan juri dalam lomba Keroncong Konkurs 2023 di panggung utama objek wisata Taman Lele Semarang.
Tak ketinggalan, musisi lawas keroncong Semarangan juga menyaksikan tunas-tunas muda membawakan irama.
Lagu-lagu karya seniman lawas itu, dinyanyikan dengan sentuhan semangat anak muda. Tak terlihat sedikitpun raut kegugupan. Yang ada, semua mengalir mengikuti irama.
Baca juga: Ngeri Jari Warga Cilacap Bengkak Akibat Cincin Tidak Bisa Dilepas, Dipotong Pakai Gerinda
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso bertekad melambungkan lagi musik keroncong agar tak lenyap tergerus kemajuan zaman.
"Hari ini Pemkot Semarang bekerjasama dengan komunitas Keroncong untuk mengadakan lomba keroncong. Kita hidupkan untuk melestarikan kesenian Semarang," kata Wing Wiyarso di sela acara, Minggu (10/12/2023).
Terdapat 40 kelompok musik dari Jateng dan DIY yang ikut meramaikan. Setelah melalui babak penyisihan, tersisa 8 finalis yang hari ini tampil all out.
Wing Wiyarso sengaja merekrut para peserta berusia remaja untuk menggelorakan semangat musik keroncong, yang sudah berjaya di masa lampau.
Dahulu, musik keroncong berdendang di acara-acara televisi, peringatan ulang tahun hingga menjadi teman sehari-hari. Bahkan, semakin eksis lewat kegiatan konkurs (kontes) keroncong.
Penulis musik produktif pada 1950-an, W. Lumban Tombing dalam “Musik Krontjong,” Aneka, 20 Oktober 1954 menyebut, kontes keroncong digelar di banyak kota, dari Batavia hingga Semarang.
"Keroncong ini termasuk sudah terkenal jaya pada masa lalu. Nah hari ini kita gali lagi kita kembangkan lagi sehingga para pemusik seniman keroncong mendapatkan tempat untuk perform," papar Wing Wiyarso.
Ia berharap, semangat anak muda melestarikan kesenian musik keroncong terus berlanjut dan melahirkan bibit generasi unggul.
Baca juga: Pesepak Bola Egy Maulana Vikri Melepas Masa Lajang. Nikahi Adiba Khanza, Putri Mendiang Ustaz Uje
"Musik keroncong sebagai kesenian yang khas. Tentunya ini bisa melahirkan generasi dan kader yang memiliki talenta musik mewakili daerah menuju pentas nasional," ucapnya.
Kepala UPTD Wisata Taman Lele Semarang, Sugiyanto mengapresiasi langkah Pemkot melestarikan kesenian lama yang pernah populer ini.
Diselenggarakannya konkurs keroncong juga membuat wisatawan Taman Lele begitu antusias.
"Kami mendukung Pemkot Semarang menyelenggarakan kegiatan ini. Anak muda juga begitu antusias," ujarnya.