TRIBUNBANYUMAS.COM, SURAKARTA- Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta sediakan tempat pengungsian hingga dapur umum bagi warga yang terdampak kepulan asap kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Kota Surakarta.
BPBD Kota Surakarta mencacat, setidaknya ada 46 Kepala Keluarga (KK) terdampak kepulan asap kebakaran ini. Mereka tinggal beberapa ratus meter dari titik kebakaran.
Kepala BPBD Kota Surakarta Nico Agus Putranto, mengatakan hanya beberapa warga yang mengungsi ke sanak keluarga akibat kepulan asap kebakaran TPA ini.
Nico mengatakan telah menyiapkan pos pengungsian dan dapur umum di Kantor Kelurahan Mojosongo. Namun hingga saat ini belum ada satu pun warga yang mengungsi ke pos tersebut.
"Kita siapkan pos pengungsian di Kelurahan Mojosongo, tapi tidak ada yang mengungsi. Karena warga terdampak kami himbau sementara pindah ke tempat saudaranya terlebih dahulu," kata Nico, Minggu (17/9/2023).
Baca juga: Tol Semarang-Batang Tertutup Asap Hasil Kebakaran, Lalu Lintas Terganggu
Dapur umum ini sudah beroperasi sejak pagi, dan telah mendistribusikan makanan kepada warga maupun petugas.
Nico mengatakan selain pengungsian dan dapur umum, tim medis juga telah dikerahkan dalam menangani keluhan warga terdampak kepulan asap kebakaran TPA Putri Cempo.
Sementara itu, meski ada kebakaran lahan TPA, Nico mengatakan proses pembuangan sampah hingga kini masih normal dan tidak ada penutupan serta tidak menghalangi proses pemadaman.
"Kalau dilihat dari kondisi, kendalanya semakin ke utara itu kan semakin curam sehingga akses masuk memang agak susah makanya," katanya.
Baca juga: Peringkat PSIS Melorot Usai Ditekuk Persis Solo, Ini Tanggapan Pelatih
Sementara itu, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menjamin warga terdampak akan terus disuplai makanan.
Meski di prediksi padam dalam satu pekan, ia optimis kebakaran di TPA Putri Cempo bisa padam dalam kurun waktu tiga hari.
"Insyaallah tiga hari reda, ini sudah membaik kemarin masih tinggi banget. Terima kasih sudah dibantu dari Damkar Magelang, Salatiga semuanya hadir, TNI Polri hadir membawa water canon ini luar biasa sekali bantuannya," ungkapnya.
Menyikapi kebakaran yang pernah terjadi 2019 silam, Gibran mengatakan akan melakukan pembangunan hydrant dan perangkat lainnya untuk menghindari kebakaran terulang.
"Ini sedang DED pembangunan hydrant dan lain-lain jadi nanti kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali. Saya mohon maaf atas kejadian ini," tutupnya. (uti)