TRIBUNBANYUMAS.COM - Media Jepang dan Vietnam ketar-ketir mengetahui proyek Shin Tae-yong menghadapi Piala Asia 2023.
Proyek tersebut dinilai bakal membuat Indonesia menjadi lawan yang sulit di Piala Asia 2023.
Proyek menjanjikan Shin Tae-yong yang jadi sorotan itu adalah kebijakan naturalisasi yang gencar dilakukan di Timnas Indonesia.
Media dari dua rival Timnas Indonesia, yakni Jepang dan Vietnam, bahkan secara terbuka mengungkapkan keresahannya terhadap proyek Shin Tae-yong ini.
Baik media Vietnam dan Jepang sama-sama memandang kebijakan tersebut bakal membuat Timnas Indonesia menjadi tim yang tak terduga.
Kekuatan Timnas Indonesia pun makin tak bisa diremehkan jika kebijakan tersebut berjalan mulus seperti yang diinginkan Shin Tae-yong.
Baca juga: Shin Tae-yong Pantau Langsung Laga Persita Tangerang vs PSIS Semarang, Bidik Kiper Adi Satryo?
Jika menelisik lebih jauh, kebijakan naturalisasi yang gencar dilakukan Timnas Indonesia era Shin Tae-yong tak lain bertujuan melambungkan Garuda.
Meskipun kebijakan tersebut sudah dilakukan sejak sedekade lalu, ada perbedaan mencolok dibandingkan era Shin Tae-yong.
Kebijakan naturalisasi saat ini lebih condong ke proyek masa depan sepak bola Indonesia.
Tak hanya itu, program naturalisasi juga diarahkan kepada pemain diaspora yang memiliki darah keturunan, bukan pemain asing murni.
Pemain naturalisasi yang diincar Timnas Indonesia juga memiliki level berbeda dibandingkan pemain lokal saat ini.
Nama-nama semisal Jordi Amat, Sandy Walsh, Ivar Jenner, Shayne Pattynama, hingga Rafael Struick, menjadi contoh dari kebijakan tersebut.
Hasil yang didapatkan Timnas Indonesia dengan kehadiran beberapa nama pemain naturalisasi tersebut terlihat cukup bagus.
Performa Timnas Indonesia makin terangkat setelah kombinasi pemain lokal, muda, berpengalaman, keturunan, dan naturalisasi menjadi satu.
Tak mengherankan, media Jepang dan Vietnam, dua negara yang dikenal memiliki timnas bagus, merasa resah dengan kebijakan ini.