Berita Pendidikan

Didampingi Tim KKN Tematik UNDIP, Petani Desa Majatengah Menjemput Rizki dari Minyak Atsiri

Editor: khoirul muzaki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim KKN Tematik Undip saat penyerahan tandon untuk penyulingan di Desa Majatengah, Banjarnegara, Kamis (13/7/2023)

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA- Universitas Diponegoro (Undip) Semarang kembali mengirim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik ke Desa Majatengah Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara. 

 

Melalui program Iptek bagi Desa Binaan (IDBU), Undip sengaja mendatangkan mahasiswanya untuk membantu menyelesaikan persoalan di desa. 


Misi pengabdian ini diampu langsung oleh para guru besar dan tenaga ahli di bidangnya. 


Mereka meliputi Prof. Dr. Dra. Meiny Suzery, MS, Prof.Dr.Widayat, ST, MT, Norman Iskandar, ST.MT, dan Dr. Ir. Sulardjaka, ST. MT, IPU. ASEAN Eng.


Untuk diketahui, Desa Majatengah merupakan daerah sentra tanaman rempah, khususnya kapulaga. 

Baca juga: Padahal Bangunan Bersejarah, Eks Stasiun Banjarnegara Kini Penuh Semak dan Rusak Berat


Masalahnya, selama ini mereka tak punya posisi tawar hingga hasil panen dihargai murah oleh tengkulak. 


Padahal, dengan bantuan teknologi, kapulaga bisa diolah menjadi minyak atsiri yang memiliki nilai jual lebih tinggi. 


Karenanya, kehadiran tim KKN Tematik Undip membawa angin segar tersendiri. Petani diajari cara mengolah kapulaga menjadi minyak atsiri menggunakan mesin penyulingan yang difasilitasi Undip. 


Kini, petani sudah mahir menyuling kapulaga menjadi minyak yang berkhasiat bagi kesehatan itu. 


Namun pendampingan tak lantas berhenti. Di tahun kedua ini, Undip kembali mengirim 16 mahasiswa dari berbagai jurusan, misal dari Fakultas Teknik, dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis untuk meneruskan program yang telah dijalankan tim KKN Tematik periode sebelumnya. 


Widayat mengatakan, pihaknya akan menyempurnakan mesin penyulingan yang telah diserahkan kepada warga sebelumnya. 

Baca juga: Cilacap Penyumbang TKI Terbesar di Jateng, Rawan Jadi Korban Perdagangan Orang


"Alat akan dilengkapi indikator tekanan temperatur, " kata Guru Besar Bidang Energi dan Teknik Kimia Prof.Dr.Widayat, ST, MT


Selain itu, pihaknya juga berencana menambah mesin penyulingan baru dengan kapasitas lebih besar dan spesifikasi yang lebih canggih. 


Dengan begitu, diharapkan kelompok bisa memproduksi minyak atsiri dalam jumlah lebih banyak hingga menghasilkan profit. 


Alat itu akan terhubung ke tandon air berkapasitas 5100 liter yang akan menunjang sistem pendinginan. 


Widayat mengatakan, pihaknya sengaja mengadakan tandon berkapasitas besar agar bermanfaat lebih bagi masyarakat. 


Selain untuk mendukung proses penyulingan, tandon itu nantinya juga berfungsi menyuplai air ke rumah tangga warga yang kekurangan. 


"Karena saya mendengar di sini, warga terkadang kesulitan air. Jadi tandon itu bisa membantu mencukupi air warga nantinya, " katanya


Di sisi lain, pihaknya juga akan mengevaluasi dan menyempurnakan rumah pengeringan agar penjemuran kapulaga lebih maksimal. 

Baca juga: Maling Sasar Kos-kosan di Belakang Kampus UNS Solo Dibekuk, Manfaatkan Tubuh Kurus Masuk Via Jendela


Ia mengatakan, keberadaan rumah pengeringan penting karena warga selama ini kerap kesulitan menjemur gegara curah hujan tinggi. 


Selain itu, tim KKN Tematik juga akan mendampingi legalisasi lembaga agar punya kekuatan hukum untuk pengembangan usaha. 


"Nanti akan dibantu proses legalitas. Karena untuk pemasaran itu sangat membantu, " katanya


Pihaknya juga melatih warga menyuling Sereh Wangi yang punya prospek tak kalah menjanjikan.


Warga bisa memanfaatkan lahan-lahan tidur atau di sela tanaman inti untuk ditanami Sereh Wangi. 

Baca juga: Bantu Petani Kapulaga, Undip Kirim Mahasiswa KKN Tematik ke Desa Majatengah Banjarnegara


Karyanto, Ketua Koperasi Akar Wangi Desa Majatengah bersyukur pihaknya mendapatkan pendampingan dan fasilitasi penuh dari Undip. 


Terlebih pendampingan ini sifatnya berkelanjutan sehingga petani akan lebih mudah merealisasikan cita-citanya. 


Ia optimis industri penyulingan minyak atsiri yang coba dikembangkan pihaknya akan maju ke depannya. Peluang pasar terbuka. 


Pihaknya juga akan menjajal bahan-bahan alam lain untuk disuling yang punya nilai ekonomi tinggi, misal sereh wangi. 


Dengan mengolah hasil pertanian menjadi produk jadi, ia berharap kesejahteraan petani bisa meningkat. 



Berita Terkini