Berita Hiburan

Stand-up Comedy Ternyata Dikenal Sejak Abad 15, Ditemukan Manuskrip Kuno Berisi Roasting kepada Raja

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi manuskrip. Profesor sekaligus akademisi di Fakultas Bahasa Inggris Universitas Cambridge James Wade menemukan manuskrip stand up comedy dari abad 15.

TRIBUNBANYUMAS.COM - Hiburan berupa stand up comedy ternyata sudah dikenal sejak abad 15.

Hal ini diperkuat dengan temuan manuskrip stand up comedy tertua di dunia oleh profesor sekaligus akademisi di Fakultas Bahasa Inggris Universitas Cambridge James Wade.

Manuskrip itu ditemukan di Perpustakaan Nasional Skotlandia.

Buklet tersebut dikenal sebagai manuskrip Heege.

Dilansir dari Ancient Origins, teks tersebut berisi tentang ejekan untuk raja, pendeta, dan petani yang dikemas dalam canda. Bahkan, manuskrip itu juga berisi ajakan agar masyarakat berani minum minuman beralkohol.

"Stand-up comedy selalu melibatkan pengambilan risiko dan teks-teks ini berisiko, mereka mengolok-olok semua orang, tinggi dan rendah," tutur Wade.

Baca juga: Kontingen Jabar Raih Medali Emas Stand Up Comedy, Afif Tunjukkan Komedi Bisa Jadi Sarana Berdakwah

Manuskrip itu membuktikan bahwa manusia memang sudah lama mengenal canda dan tawa.

Meskipun belum diketahui pasti kapan manusia mulai mengenal humor namun kerabat primata terdekat kita, simpanse dan bonobo, juga menunjukkan perilaku yang menyerupai tawa.

Warisan Penyanyi

Dilansir dari laman BBC, manuskrip stand up comedy tertua itu disalin oleh seorang pendeta bernama Richard Heege yang merupakan keturunan dari bangsawan Derbyshire, orang yang pertama kali memiliki buklet tersebut.

Menurut Wade, Heege menyalin teks dari penyanyi tak dikenal yang tampil di dekat perbatasan Derbyshire-Nottinghamshire, sekitar 1480.

"Itu adalah tampilan humor yang menarik dan jarang penulis Abad Pertengahan berbagi karakter mereka sebanyak itu," kata Wade.

Manuskrip itu mayoritas terdiri dari puisi, lagu, dan penceritaan Abad Pertengahan yang hilang, Wade menjelaskan.

"Naskah sering menyimpan peninggalan seni tinggi. Ini adalah sesuatu yang lain. Ini gila dan ofensif, tapi sama berharganya," terang Wade.

Berangkat dari temuan manuskrip Heege itu, Wade menerbitkan penelitian dalam jurnal The Review of English Studies, Rabu (31/5/2023).

Halaman
12

Berita Terkini