Sekeluarga Meninggal di Magelang

TERUNGKAP Sifat DDS yang Sebenarnya, Tak Disangka Tega Meracuni Keluarganya Hingga Tewas

Editor: Pujiono JS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dhio Si Peracun Sekeluarga yang Tewas di Magelang Disebut Residivis oleh pakar psikolog forensik. Terbaru, sang paman ungkap perlakuan ibu yang terlalu memanjakan Dhio tapi dibalas dengan racun.

"Dia royal tapi pilih-pilih kalau menurut saya, kalau enggak dekat banget dia agak pelit," ungkap Adrinan.

"Kalau sudah benar-benar dia nyaman sama seseorang itu pasti royalnya," tandasnya.

Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun saat memberikan keterangan pada media di depan halaman Mapolresta Magelang, Rabu (30/11/2022) (TRIBUNJOGJA.COM/Nanda Sagita Ginting)

Dapat Jatah Bulanan Rp 32 Juta

Kerabat dari keluarga yang diracun putranya sendiri di Magelang, Jawa Tengah, membantah kabar bahwa tersangka dibebani tanggungan keluarga.

Dilansir TribunWow.com, pelaku Dhio Daffa Syahdilla alias DDS (22) justru dikenal kerap menghabiskan uang keluarganya dengan melakukan berbagai kebohongan.

Bahkan, orangtuanya rela menjatah Dhio dengan uang bulanan sebesar Rp 32 juta hanya untuk membiayai kursus yang belum jelas kebenarannya.

Sebagaimana diketahui, korban adalah sang ayah Abbas Ashar (58), ibu Heri Riyani (54) dan anak sulungnya Dhea Chairunisa (25).

Kepada polisi, Dhio mengaku melakukan pembunuhan karena dibebani tanggung jawab keluarga lantaran ayahnya baru saja pensiun.

Namun hal ini dibantah sang paman, Sukoco, yang juga merupakan kakak kandung korban, Heni Riyani.

Menurut Sukoco, korban yang diketahui belum bekerja, justru menjadi momok bagi keluarganya.

"Saya meluruskan berita simpang siur bahwa pengakuan dari tersangka bahwa dia itu sebagai tulang punggung itu sama sekali tidak benar," tegas Sukoco dikutip KOMPAS TV, Selasa (29/11/2022).

"Bahkan justru yang merusak dana-dana milik orangtua itu tersangka sendiri."

Dengan kepandaiannya bersilat lidah, Dhio membohongi keluarganya agar bisa memperoleh uang dalam jumlah besar.

"Dengan berbagai alasan, kebohongan-kebohongan, pandai dalam memberikan suatu masukan pada orangtua, sehingga dana-dana orangtua digerogoti oleh tersangka," beber Sukoco.

Saat adiknya masih hidup, Sukoco mengaku pernah mendengar cerita bahwa Dhio diberi jatah Rp 32 juta sebulan untuk membayar kursus.

Halaman
123

Berita Terkini