Perancangnya Gaston Glock, seorang teknisi dan pebisnis asal Austria.
Kelahiran senjata ini bermula dari niat pemerintah Austria mencari desain baru senjata genggam kompak untuk angkatan bersenjata mereka pada 1982 silam.
Baca juga: Baru Lulus, 20 Orang Bintara Remaja Polri dari SPN Polda Jateng Langsung Ditempatkan di IKN
Kala itu militer Austria membutuhkan senjata api baru yang memiliki kapasitas amunisi melebihi Walter P-38, berbobot tak lebih dari 28 ons, ringan, serta mudah dikokang.
Gaston Glock kala itu tak sengaja mendengar pembicaraan dua kolonel militer Austria yang sedang mencari pengganti Walter P-38 senjata warisan era Perang Dunia ke-II.
Glock pun kemudian menawarkan diri membantu kebutuhan militer itu.
Kedua kolonel itu pun menerima tawaran Glock.
“Ya, kenapa tidak,” kata dua kolonel tersebut.
Padahal, Glock kala itu sama sekali tidak tahu-menahu soal senjata api.
Maklum, bisnis yang didalaminya adalah pisau dan bayonet untuk militer.
Karena ketidaktahuannya terhadap senjata api, Glock kemudian membeli beberapa senjata seperti Baretta 92F, Sig Sauer P220, CZ75, dan Walter P-38.
Baca juga: Hari Bhayangkara: Jokowi Tekankan agar Anggota Polri Harus Lebih Merakyat
Secara otodidak ia membongkar senjata itu untuk mengetahui bagaimana cara kerjanya dan bagaimana membuat senjata yang lebih baik.
"Ketidaktahuan saya tentang senjata adalah keunggulan saya sebenarnya,” kata pria yang pernah bekerja sebagai manajer di pabrik pembuatan radiator mobil di Vienna itu.
Kemudian pada April 1981 Glock berhasil menciptakan senjata yang sesuai kebutuhan militer Austria yang diberi nama Glock 17.
Kemudian setahun berselang, tepatnya 19 Mei 1982, militer Austria melakukan uji coba senjata buatan Glock.
Hasilnya memuaskan. Militer Austria kemudian meresmikan Glock 17 sebagai senjata api baru mereka.