Mudik Lebaran 2022

Harga Daging Ayam di Kendal Tembus Rp 40 Ribu/Kg, Warga Khawatir Harga saat Lebaran Tak Terjangkau

Penulis: Saiful Masum
Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang daging ayam potong di Pasar Kota Kendal sedang melayani pembeli, Selasa (26/4/2022).

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Harga daging ayam potong di pasar tradisional di Kabupaten Kendal kembali merangkak naik. Di pekan terakhir Ramadan, harga daging ayam potong dibanderol Rp 40.000 per kilogram.

Sebelumnya, harga daging ayam berkisar Rp 35.000-Rp 36.000 per kilogram.

Kondisi ini membuat pedagang dan masyarakat waswas. Mereka khawatir, saat Lebaran nanti, harga daging ayam kembali naik hingga tak terjangkau lagi.

Pedagang ayam potong di Pasar Kota Kendal, Kuwati mengatakan, kenaikan harga ini terjadi sejak senin (25/4/2022).

Menurutnya, harga daging ayam sudah mengalami kenaikan tiga kali pada momentum Ramadan ini.

Kenaikan harga terjadi menjelang Ramadan, pertengahan Ramadan, dan menjelang Lebaran.

Baca juga: Modus Pencurian Rumah Kosong saat Libur Lebaran, Warga Kendal Diminta Waspada!

Baca juga: Arus Lalu Lintas di Tol Kendal Mulai Meningkat, Sehari Tembus 5000 Unit Kendaraan

Baca juga: Harga Daging Ayam di Kendal Capai Rp 38 Ribu/Kilogram, Diperkirakan Tembus Rp 40 Ribu saat Lebaran

Baca juga: Pelaku Penusukan Ibu dan Anak di Klepu Kendal Ditembak Mati Polisi, Sempat Rebut Senjata Api Petugas

Dari harga normalnya Rp 34.000-Rp 35.000 per kilogram, kini sudah tembus Rp 40.000 per kilogram.

"Enggak tahu ini, naik terus, sekarang saja sudah Rp 40 ribu. Padahal, harga Rp 40 ribu biasanya terjadi saat Lebaran. Kalau seperti ini, bisa jadi pas waktu Lebaran nanti melonjak lagi," terangnya, Selasa (26/4/2022).

Selain itu, lanjut Kuwati, kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam jenis ayam merah.

Dari sebelumnya Rp 55.000-Rp 60.000 per kilogram, kini melonjak menjadi Rp 70.000 per kilogram.

Kenaikan harga juga dialami daging ayam kampung yang kini dibanderol Rp 90.000 per ekor.

Padahal, sebelumnya, hanya dipatok Rp 75.000 per ekor.

Kuwati khawatir, kenaikan harga bakal terus terjadi hingga menyusahkan masyarakat.

"Ini bisa naik lagi saat Lebaran nanti. Ayam kampung bisa saja harganya mendekati daging sapi," tuturnya.

Kenaikan harga juga dialami daging unggas jenis lain.

Pedagang daging bebek, Siti Mualimah mengatakan, harga daging bebek juga mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir.

Dari sebelumnya Rp 55.000 per ekor, kini menjadi Rp 65.000 per ekornya.

Kenaikan Rp 10.000 ini menurut Mualimah berdampak pada kepeminatan pembeli.

Sejak mengalami kenaikan, konsumen terkadang berpikir dua kali untuk membeli daging bebek.

Utamanya, bagi masyarakat yang hendak beli daging bebek untuk konsumsi pribadi.

Baca juga: H-6 Lebaran, Pemudik Mulai Masuk Brebes. Didominasi Motor dari Jakarta dan Semarang Raya

Baca juga: PSIS Semarang Diundang untuk Mengikuti Piala Wali Kota Surabaya, Ini Jawaban Ebes Anto!

Baca juga: Bus Agra Mas Tabrak Pos Polisi di Proliman Tanjung Kudus, Sopir Diduga Tak Memperhatikan Jalan

Baca juga: RSUD Kalisari Batang Siagakan IGD 24 Jam dan Poli Kandungan selama Libur Lebaran

Meski begitu, Mualimah tidak mengurangi stok dagangan karena peminat masih ada.

Dia berharap, harga bisa ditekan agar masyarakat bisa menjangkau semua kebutuhan sehari-hari.

"Pembelinya sih masih ada, enggak tahu nanti kalau (harganya) naik lagi saat Lebaran. Mudah-mudahan tidak naik terus," harapnya.

Kenaikan harga daging ayam dan bebek ini belum berdampak pada harga daging sapi dan kambing.

Saat ini, satu kilogram daging sapi dibanderol Rp 130.000.

Sedangkan balungan iga sapi dijual Rp 100.000 per kilogramnya.

Seorang pembeli, Khoiriyah, juga khawatir, naiknya harga daging ayam bakal mendongkrak harga daging sapi dan kambing.

Utamanya, mendekati masa libur Lebaran dalam kurun waktu sepekan ke depan.

Dia berharap, tidak ada kenaikan harga lagi sampai Lebaran nanti.

Supaya masyarakat kecil tetap bisa menikmati enaknya makan daging-dagingan.

"Ini saja sudah pada naik sejak awal Ramadan. Semoga, Lebaran nanti, tidak naik lagi, kasihan warga kalau naik terus," ujar dia. (*)

Berita Terkini