Berita Kendal

Tanggul Laut Kendal Mulai Dikerjakan, Diharapkan Bisa Kurangi Rob Wilayah Bandengan dan Karangsari

Penulis: Saiful Masum
Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembangunan kota tanpa kumuh (Kotaku) di kampung nelayan Kelurahan Bandengan dan Karangsari, Kendal, Minggu (10/4/2022).

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Program penanganan skala kawasan kota tanpa kumuh (Kotaku) di kampung nelayan Kelurahan Bandengan dan Karangsari, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal, ditarget rampung Agustus mendatang.

Pemerintah pusat menggelontorkan anggaran Rp 22,7 miliar untuk menyulap kawasan kumuh menjadi daya tarik wisata baru.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kendal juga bakal menggelontorkan dana untuk program penanganan lanjutan pada 2023 mendatang.

Di antaranya, pembangunan tambat labuh kapal di atas lahan seluas 5 hektare dan pembangunan pangkalan pendaratan ikan (PPI).

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kendal Noor Fauzi mengatakan, program Kotaku sudah dikerjakan sejak Januari lalu.

Program ini diharapkan menjadi solusi untuk menangani kumuh di kawasan nelayan.

Baca juga: Truk Susu Tabrak Pagar Masjid Agung Kendal: Asnawi Tinggalkan Salat untuk Cek Kondisi Becak

Baca juga: Tabrak Pagar Masjid Agung Kendal, Truk Tangki Pengangkut Susu Terguling

Baca juga: Warga Kendal Serbu Pasar Relokasi Weleri, Berburu 1.645 Paket Sembako Senilai Rp 50 Ribu

Baca juga: Gagas Sekolah Nusantara, Kelas di MIN 1 Kendal Dinamai Kerajaan Islam

Terdapat beberapa pembangunan prioritas yang diharapkan juga berdampak dalam mengatasi banjir rob.

Di antaranya, pembangunan tanggul laut sepanjang 1 kilometer, rumah pompa, kolam retesi, drainase lingkungan, pedestrian, ruang terbuka hijau (rth), dan gerbang kawasan.

Menurut Fauzi, tanggul laut setinggi 1 meter dengan lebar atas 8 meter dan lebar bawah 12 meter ini dibangun di utara perkampungan.

Mulai dari Sungai Kendal di Kelurahan Bandengan, hingga Sungai Glodok Kelurahan Karangsari.

"Pembangunanya sudah berjalan, ditarget selesai Agustus. Tujuannya untuk menangani kawasan nelayan yang terkesan kumuh agar lebih rapi dan tertata. Untuk pencegahan robnya lewat tanggul laut," terangnya, Minggu (10/4/2022).

Menurutnya, tanggul laut program Kotaku ini tidak sepenuhnya bisa menghilangkan banjir rob.

Tapi, diharapkan, bisa meminimalkan rob yang menjadi langganan setiap tahun.

Dia mengatakan, perlu dukungan program lanjutan dari pemerintah daerah, di antaranya perbaikan jalan lingkungan, penataan taman, tempat pengelolaan sampah, dan penataan perahu dari badan sungai.

Selain itu, Disperkim juga menyiagakan dua unit pompa di Bandengan dan Karangsari untuk mengatasi banjir rob yang bisa saja datang sewaktu-waktu.

Halaman
123

Berita Terkini