"Yang pertama hilang itu Dukuh Rejosari dan disusul Dukuh Tambaksari. Bahkan, di sini, mangrove tidak lagi bisa hidup," jelasnya.
Ia mengatakan, pembangunan di wilayah pesisir Pantai Utara Jawa sangat berpengaruh pada lingkungan di pesisir Demak.
"Tahun 2009, mangrove di sini masih lebat. Sejak ada pembangunan bandara di pesisir Semarang, ombak di wilayah pesisir Demak semakin besar. Di sini juga tidak ada pemecah gelombang. Ya, kami terima nasib ini dan hanya bisa berdoa kalau cuaca buruk melanda," imbuhnya. (*)