TRIBUNBANYUMAS.COM, KAJEN - Sebuah video menggambarkan puluhan orang berebut uang yang jatuh di atas mereka di Pekalongan, Jawa Tengah, viral di media sosial Instagram dan Facebook.
Seperti yang diunggah akun Instagram @ndorobei.official, Senin (7/3/2022).
Dalam unggahan itu, pemilik akun menjelaskan, hujan uang itu terjadi di Desa Pakumbulan, Buaran, Kabupaten Pekalongan.
Dalam keterangan lanjutan dijelaskan, hujan uang tersebut terjadi karena pengusaha kaya menghamburkan uang dari atas rumahnya dan jadi rebutan warga sekitar.
Sementara, video yang juga dibagikan pemilik akun Bos Afero via @pekalonganinfo dan @megelang.raya, hingga Selasa (8/3/2022) pagi, telah disukai 1.016 akun dan mendapatkan sebanyak 110 komentar.
Dalam video viral tersebut, tampak warga berebut uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu yang dihamburkan dari atas.
Baca juga: Mayat Laki-laki di Pekalongan Ditemukan Membusuk di Kamar, Ada Obat-obatan
Baca juga: Toyota Rush Tabrak Toyota Calya di Tol Pekalongan, Diduga Pengemudi Tak Menjaga Jarak Aman
Baca juga: Tercemar Limbah, Air Sumur Warga Simbangkulon Pekalongan Berwarna Merah Kehitaman
Baca juga: Viral Video Wanita Naik Motor Pemalang-Pekalongan Hanya Pakai Pakaian Dalam, Begini Faktanya
Tak hanya ibu-ibu dan bapak-bapak, terlihat pula anak-anak dalam perebutan uang tersebut.
Mereka terlihat berdesakan demi mendapat posisi tepat jatuhnya uang.
Hasil penelusuran, hujan uang itu dilakukan keluarga Khairul Huda (40), warga RT 08 RW 04, Desa Pakumbulan, Kecamatan Buaran, Pekalongan.
Sementara, uang yang dibagikan dalam acara tersebut mencapai Rp 5 juta.
Video viral ini mendapat beragam komentar dari warganet. Banyak yang mengkritik acara ini karena menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19 yang belum selesai.
Apalagi, hampir semua peserta yang berebut uang tidak memakai masker.
Saat dikonfirmasi, Danang Krismanda (25), perwakilan keluarga Khairul, mengungkapkan, acara tersebut disebut 'udik-udikan'.
Udik-udikan adalah tradisi syukuran lewat cara menebar uang kepada tamu yang datang.
Dalam acara tersebut, menurut Danang, keluarga tengah menggelar syukuran atas pembangunan rumah yang telah mencapai 'munggah molo' atau menaikkan kerangka atap bangunan.
Danang mengatakan, pembagian uang itu dilakukan pada Minggu (6/3/2022), sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Patut Diwaspadai Pengendara yang Melintas! Berikut Jalur dan Titik Rawan Kecelakaan di Banyumas
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Selasa 8 Maret 2022: Rp 1.053.000 Per Gram
Baca juga: Perempuan Ditemukan Tewas di Dukuhturi Tegal Dibunuh Kekasih yang Kesal Dimintai Tanggung Jawab
Baca juga: Cekcok Tetangga Berujung Pembangunan Tembok 2 Meter, Warga Mejobo Kudus Tak Bisa Masuk Rumah
Danang mengatakan, acara udik-udikan digelar untuk melestarikan tradisi di Pekalongan.
"Saya, mewakili pihak keluarga, meminta maaf kepada masyarakat, pemerintah, dan lainnya, terkait acara udik-udikan yang viral kemarin. Apalagi, acara tersebut dilaksanakan pada masa PPKM dan pandemi Covid-19," katanya.
Ia mengungkapkan, meskipun itu acara tradisi budaya pekalongan namun tidak ada niat memperkeruh suasana di masa pandemi ini.
"Sekali lagi, saya minta maaf yang sebesar besarnya dan tidak akan mengulangi lagi acara tersebut," ungkapnya. (Indra Dwi Purnomo)