Berita Cilacap

Raih Anugerah Senator, Ini Kiprah Pesantren Al Ihya ‘Ulumaddin Cilacap, Mengabdi Sejak 1925

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPD RI atau Senator dari Jawa Tengah, Abdul Kholik (kanan) memberikan penghargaan Anugerah Senator kepada pimpinan pondok pesantren di Kesugihan Cilacap.

Dulunya bernama Pesantren Kesugihan, lalu berubah menjadi Pengajaran dan Pendidikan Agama Islam (1961).

Baru pada 1983 KH Mustholih Badawi mengubahnya menjadi Pondok Pesantren (PP) Al Ihya ‘Ulumaddin, sebagai penghormatan pada ayahnya yang sangat mengagumi ulama besar Al Ghazali.

Pengelolaan berjalan estafet dan saat ini masuk generasi ketiga.

Pesantren dikelola KH Imdadurahman Al ‘Ubudi.

"Pondok pesantren ini adalah lembaga pendidikan salaf modern yang fokus pada pembekalan akidah, syariah, dan ahlak ala ahlussunah wal jamaah serta pembekalan ilmu pengetahuan modern," ucap Abdul Kholik.

Kini pesantren terus berkembang memiliki sarana pendidikan formal maupun nonformal mulai dari TK hingga Aliyah.

Selain itu, juga terdapat sekolah umum setingkat SMP dan SMA yang tersebar di berbagai daerah.

Untuk perguruan tinggi awalnya didirikan Istitut Agama Isam Al Ghazali (IAIG), yang kini sudah menjadi Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (Unugha).

Jumlah santri yang bermukim mencapai 1500 orang.

Mereka dididik menjadi ahli ibadah yang sholeh, berilmu dan berahlakul karimah.

Jumlah alumni mencapai ribuan dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Selama hampir satu abad Pondok Pesantren Al Ihya ‘Ulumaddin terus berbakti menddidik anak negeri.

"Melihat kiprah, peran serta sumbangsih pesantren yang didasari ketulusan dan keihlasan membantu masyarakat, sudah selayaknya diparesiasi dan dihargai," tandasnya.

Baca juga: 9 Pasien Covid di Banyumas Meninggal, Bupati: Dugaan, Pasti Ada Varian Omicron

Baca juga: Kronologi Pasangan Kakek Nenek Hanyut di Sungai Usai Panen Jagung di Ketanggungan Brebes

Baca juga: Pondok Kopi Cassava Resort, Sensasi Ngopi Sembari Menikmati Alam Sejuk di Cilacap

Senator asal Jawa Tengah ini menilai negara belum hadir untuk memberikan apresiasi atas sumbangsih pesantren membantu negara dalam melaksanakan kewajiban untuk mencerdaskan warga negara.

Karena itu, ia mendedikasikan penghargaan bagi pesantren.

Halaman
123

Berita Terkini