TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Kongco Tek Hay Cin Jin merupakan tokoh berjasa bagi masyarakat keturunan Tionghoa di Tegal.
Dia menjadi dewa utama dan tuan rumah di Kelenteng Tek Hay Kiong, Kota Tegal.
Sosoknya, dianggap sangat berjasa dan dihormati masyarakat keturunan Tionghoa.
Tek Hay Cin Jin, memiliki nama asli Kwee Lak Kwa. Dia juga menjadi dewa utama Kelenteng Tek Hay Bio di Pecinan, Kota Semarang.
Baik di Tegal maupun Semarang, sosoknya dikenal sebagai tokoh perlawanan etnis Tionghoa terhadap VOC di Batavia pada 1740.
Chen Li Wei Dao Chang atau Pendeta Chen Li Wei mengatakan, sejarah berdirinya Kelenteng Tek Hay Kiong didedikasikan untuk menghormati tokoh bernama Tek Hay Cin Jin.
Akhiran nama kelenteng yang berbunyi 'Kiong', itu berarti istana.
Baca juga: Jelang Imlek di Tegal, Pengurus Kelenteng Tek Hay Kiong Memandikan Kimsin, Totalnya Ada 85 Patung
Baca juga: Jelang Imlek di Kelenteng Tek Hay Kiong Kota Tegal, Seluruh Ruangan Dibersihkan Lalu Dicat Ulang
Baca juga: Rumah Produksi Wingko Babat di Kota Tegal Ludes Terbakar, Petugas Butuh 1 Jam untuk Padamkan Api
Baca juga: Yuks Mengenal Tradisi Unik Jelang Imlek, Namanya Adalah Pa Pwee, Contohnya di Kota Tegal Ini
Karena itu, keberadaan kelenteng ini diperuntukkan untuk menghormati seorang tokoh.
Chen Li mengatakan, Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal berdiri sejak 1837.
Tetapi, ada artefak yang juga menyebutkan tahun berdirinya lebih lama dari itu, sekira tahun 1760.
"Beliau (red, Tek Hay Cin Jin) dianggap moksa atau mencapai tingkat kedewaan di lautan Tegal, di sini."
"Maka, pemujaan terhadap beliau yang paling besar dan dianggap fokus itu di kelenteng Tegal," kata Chen Li, Kamis (27/1/2022).
Chen Li menjelaskan, Tek Hay Cin Jin mencapai tingkat kedewaan di Tegal dibuktikan dari adanya dua papan syair yang berangka tahun 1837.
Bunyinya menyatakan bahwa Tek Hay Cin Jin mencapai kedewaan di tanah ini (red, Tegal).
Menurut Chen Li, papan syair serupa juga ditemukan di kelenteng Semarang.