Pemprov Jateng

PPKM Diperpanjang Hingga 31 Januari, Ganjar: Jadi Sistem Kontrol Hadapi Omicron di Jateng

Penulis: Abduh Imanulhaq
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendukung langkah Pemerintah Pusat memperpanjang PPKM hingga 31 Januari 2022.

PPKM, menurut Ganjar, jadi sistem kontrol yang tepat dalam menghadapi sebaran kasus Covid-19 varian Omicron.

"Memang sistem kontrol itu yang paling baik, kita setuju," kata Ganjar seusai menyerahkan bantuan RSLH di Brebes, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Pelatihan 30 Ribu Calon Enterpreneurship Jateng di Solo, Ganjar: Problem UMKM Adalah Marketing

Baca juga: Laju Kendaraan Ganjar Berhenti di Exit Tol Brebes, Ngecek Kualitas Aspal yang Ditambal, Ini Katanya

Baca juga: Tahun Ini di Brebes, Pemprov Bangun 900 RSLH, Ganjar: Sengkuyung Entaskan Kemiskinan

Baca juga: Ganjar Ajak Elit Politik Menahan Diri, Pilih Diksi Tepat Biar Tak Menyakiti Masyarakat

Ganjar mengatakan, dengan perpanjangan PPKM ini masyarakat yang semula merasa dan beranggapan bahwa Covid-19 sudah landai untuk kembali waspada.

"Seolah-olah ini sudah selesai padahal Omicron ini sedang ramai-ramainya dan grafiknya mulai meningkat, maka sebenarnya kendali PPKM memang penting."

"Maka yang saya katakan ini wake up call agar 'hey hey ada loncengnya lho ini semua siaga lho'," kata Ganjar.

Untuk itu, Ganjar meminta masyarakat kembali mengaktifkan Jogo Tonggo.

Satgas, kata Ganjar juga harus terus bergerilya terutama untuk mengingatkan kembali masyarakat tentang protokol kesehatan.

Serta percepatan vaksin, dengan prioritas anak usia 6-11 tahun, para lansia dan orang dengan komorbid.

"Karena ini kelompok rentan."

"Rata-rata dari kasus yang ada ini yang mendapatkan situasi cukup fatal mereka belum divaksin," ujarnya.

Ganjar juga terus berkoordinasi dengan para Bupati dan Wali Kota serta meminta rumah sakit untuk terus meng-update data kasus.

"Saya minta tolong untuk diupdate terus menerus, tapi alat WGS (Whole Genome Sequencing) kita minta untuk bisa lebih cepat," kata Ganjar.

Upaya itu dilakukan dengan harapan temuan varian Omicron dapat diketahui lebih cepat.

Ganjar mengatakan, pengalaman di daerah yang ditemukan varian Omicron ternyata pasiennya sudah sembuh.

"Problemnya satu, ini waktu ngetesnya lama, maka beberapa kasus kemarin yang ditemukan seperti di Semarang umpama, saya komunikasi dengan para Bupati Wali Kota, pak Hendi juga sudah menjelaskan."

"Ketika kita umumkan ke publik pasiennya udah sembuh, terus kemudian yang di Cilacap, Pekalongan juga kita sampaikan, rata-rata mereka sudah sembuh," ujarnya.

Meski begitu, Ganjar menegaskan tidak boleh meremehkan.

Perpanjangan PPKM di tengah merebaknya kasus Covid-19 vvarian Omicron ini harus membuat masyarakat lebih hati-hati.

"Jadi sebenarnya bukan kita meremehkan, tapi ini mesti hati-hati," tandasnya.

Seperti diketahui, pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali sepekan ke depan atau pada 25-31 Januari 2022.

Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dari sisi level PPKM terjadi peningkatan jumlah kabupaten/kota yang masuk ke level 1. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Tak Betah di Pondok, Dua Santriwati di Banyumas Kabur dan Karang Cerita Diculik serta Diperkosa

Baca juga: Dinperindag Banyumas Pantau Penjualan Minyak Goreng di Minimarket: Tidak Ada yang Menimbun

Baca juga: Dapat Subsidi! Harga Tiket Kereta Api di Daop 5 Purwokerto Kini Lebih Murah, Ini Daftarnya

Baca juga: 4 Bakal Calon Rektor Unsoed Purwokerto Sampaikan Visi-Misi, Bakal Dipilih 3 untuk Ditetapkan Calon

Berita Terkini