Berita Jawa Tengah

Rambutan Jadi Sirup dan Selai, Begini Cara Warga Pemalang Pamer Produk ke Wagub Jateng

Penulis: Abduh Imanulhaq
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin yang hadir beserta istri, Nawal Nur Arafah di Balaidesa Bantarbolang dalam rangka launching pelaksanaan Program Desa Sejahtera (Destara), Rabu (3/11/2021).

TRIBUNBANYUMAS.COM, PEMALANG - Sejumlah ibu-ibu di Desa Bantarbolang, Kabupaten Pemalang unjuk kebolehan membuat minuman sirup dan selai di hadapan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, Rabu (3/11/2021) di balai desa setempat.

Mereka memperlihatkan usaha yang baru dikembangkan, yaitu memproduksi UMKM berbahan baku buah rambutan.

Taj Yasin yang hadir beserta istri, Nawal Nur Arafah di Balai Desa Bantarbolang tersebut dalam rangka launching pelaksanaan Program Desa Sejahtera (Destara).

Baca juga: Ganjar Kembali Pamerkan Motor Listrik Terbaru Buatan Jateng, Disebut Free Maintenance

Baca juga: Ganjar Bikin Kejutan di Kudus, Begini Serunya Gubernur Jateng Jadi Penyiar Radio Selama 20 Menit

Baca juga: Membanggakan! Forum Anak Banyumas Borong Tiga Juara dalam Konferensi Forum Anak Jateng

Baca juga: Kata Ganjar Seusai Rapat Penanganan Covid-19: Pekan ke 43 di Jateng, Makin Tunjukan Hasil Positif

Program dari Pemprov Jateng itu, salah satunya adalah memberikan pelatihan pengembangan UMKM.

Kepala Desa Bantarbolang, Dyah Anggraeni menuturkan, hampir tiap rumah di desanya memiliki pohon rambutan.

Sehingga buah tersebut sangat mudah untuk ditemui.

"Iya, hampir tiap halaman rumah warga ada satu pohon rambutan," paparnya.

Dengan demikian, buah rambutan oleh warga diolah menjadi minumam sirup dan selai.

Upaya warga tersebut disambut baik oleh Pemprov Jateng dengan memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan produk tersebut.

"Iya, ini dibantu Pemprov, dikasih alat produksi dan pelatihan," lanjutnya.

Untuk selama ini, buah rambutan diolah menjadi minuman sirul dan selai.

Namun, ke depan akan dikembangkan lagi seperti stup semacam carica.

"Sementara sirup dan selai, tapi rencananya akan dibuat stup seperti carica."

"Sebenarnya sudah lama membuat seperti ini, tapi belum kelihatan."

"Nah, ini ada bantuan dari Pemprov Jateng semoga tambah berkembang," lanjutnya.

Menariknya, pembuatan UMKM berbahan buah rambutan itu dilakukan oleh ibu-ibu Desa Bantarbolang dari latarbelakang ekonomi kurang mampu.

"Iya, ibu-ibu dari warga kurang mampu."

"Ada tiga kelompok, dengan tiap kelompok ada 10 orang."

"Jadi, total ada 30 orang," terangnya.

Sa'diyah, warga Desa Bantarbolang mengatakan bahwa sebelumnya buah rambutan hanya dikonsumsi dalam bentuk buah.

Namun, kini mulai dikembangkan menjadi bentuk lain seperti sirup dan selai.

"Iya, hanya dikonsumsi buah awalnya."

"Tapi ini ada pelatihan untuk dibuat sirup, ampasnya bisa dibuat selai," ungkapnya.

Dengan adanya inovasi produksi tersebut, menurutnya akan mengangkat kesejahteraan masyarakat.

"Kalau buah rambutan satu kilogram harganya Rp 5.000, tapi kalau bentuk sirup ya sekira Rp 15.000 per 250 mililiter."

"Harapannya bisa memgangkat kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.

Sementara, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menuturkan bahwa Pemprov berkomitmen memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap produksi UMKM tersebut.

"Iya ini kita latih, dan kita dampingi untuk perizinan agar bisa dipasarkan," tuturnya.

Menurutnya, pengembangan UMKM berbahan baku lokal tersebut akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Dua kali panen (rambutan) dalam satu tahun."

"Dan ini bisa diolah dan dikemas sesuai kebutuhan seperti sirup dan bisa dibikin seperti nanas yang sudab dibuat oleh-oleh."

"Ini baru pemantik, nanti dikembangkan lagi," tandasnya. (*)

Baca juga: Wabup Purbalingga Ingatkan Kontraktor Pembangunan Puskesmas Rembang, Proyek Terlambat dari Target

Baca juga: Rumah di Babakan Purbalingga Terbakar Dini Hari, Diduga Sengaja Dibakar Pemilik

Baca juga: Material Longsoran Tebing Jebol Kamar Rumah Sumyati, Warga Dusun Sipandan Banjarnegara

Baca juga: Anggota DPRD Banjarnegara Bantah Tudingan KPK, Disebut Mangkir Padahal Belum Dapat Surat Resmi

Berita Terkini