"Waktu itu, pal diberikan, di RW kami mungkin sekitar 12. Waktu itu, belum ada jaringan listriknya. Masyarakat senang karena dikasih pal, akhirnya Pak S terpilih sebagai Kades. Kemudian, masyarakat secara bergotong-royong menghidupkan jaringan listriknya," kata Mintono, seorang warga, Rabu.
Menurut Mintono, meski pemasangan pal dulu merupakan 'janji politik' S, mestinya, pal PJU tidak perlu dicabut saat ia tak lagi menjabat.
"Sebab, selain masyarakat menikmati, Pak S juga menikmati ketika terpilih karena desa punya tanah bengkok 12 hektare. Saya harap, (pal PJU) bisa dipasang lagi," kata dia. (*)