Sementara 5 wilayah dengan kasus aktif tertinggi adalah Kota Semarang (1.554), Kudus (1.544), Kendal (1.446), Sragen (1.108), dan Kebumen (1.080).
Untuk kategori kasus aktif terbanyak di Jawa Tengah, Cilacap ada di posisi ke-7 dengan jumlah 788 kasus.
Sehingga, ketika dimintai konfirmasi terkait Kabupaten Cilacap yang disebut menjadi zona merah nomor urut 1 di Jawa Tengah, Prasetyo membantahnya.
"Data tidak demikian," jawab dia singkat seperti dilansir dari Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).
Lebih lanjut, berdasarkan skor risiko penularan per daerah yang dipublikasikan di laman corona.jatengprov.go.id, Cilacap memiliki skor 1.7775 yang masuk dalam kategori zona merah atau risiko tinggi.
Daerah dengan skor 0-1.8 masuk dalam klasifikasi ini.
Semakin tinggi skornya, semakin rendah risiko penularannya.
Mengacu pada sistem penilaian tersebut, masih banyak daerah di Jawa Tengah lainnya yang memilki skor lebih rendah dari pada Cilacap.
Sehingga dapat diartikan risiko di sana lebih besar.
Misalnya Brebes (1.5775), Kota Semarang (1.4775), dan Grobogan (1.38750).
Berdasarkan informasi itu, pernyataan bahwa Kabupaten Cilacap merupakan zona merah Covid-19 nomor 1 di Jawa Tengah tidak benar alias hoaks.
Data menunjukkan, kabupaten yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat itu bahkan tidak masuk dalam daftar wilayah kasus baru dan aktif tertinggi di Jawa Tengah. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.