TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Aktivitas pengeboran ilegal diduga menjadi pemicu padamnya Api Abadi Mrapen di Grobogan.
Terkait temuan ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara tegas menyatakan akan menindak aktivitas pengeboran ilegal di kawasan tersebut.
Ganjar mengatakan, sampai saat ini, tidak ada izin resmi tentang pengeboran di sekitar api abadi.
"Kalau ada pengeboran ilegal, ya ditindak. Makanya, ESDM sekarang sedang bekerja, apakah betul-betul karena cadangan habis atau karena dibor disebelahnya, kemudian gasnya bocor," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Senin (5/10/2020).
• Api Abadi Mrapen di Grobogan Padam setelah Banyak Warga Bikin Sumur Bor
• Oro-oro Kesongo Gabusan Blora Meletus, 4 Warga Keracunan dan Belasan Kerbau Hilang Tertimbun Lumpur
• Fenomena Semburan Lumpur Setinggi Puluhan Meter di Grobogan, Warga: Ini Bukan Kali Pertama Terjadi
Ganjar sudah menerjunkan tim dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng untuk melakukan pengecekan.
Menurutnya, ada dua indikasi yang menyebabkan padamnya Api Abadi Mrapen, yakni karena memang gasnya habis atau karena adanya aktivitas pengeboran di sekitar kawasan tersebut.
Selain menyelidiki penyebab matinya Api Abadi Mrapen, Ganjar juga meminta tim yang diterjunkan itu mencari kemungkinan penyelamatan.
Jika memang terjadi kebocoran, ia meminta agar ditutup agar Api Abadi Mrapen bisa nyala lagi.
"Atau, kalau tidak bisa, ya mungkin ada rekayasa engineering yang bisa dilakukan," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Api Abadi Mrapen yang terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, padam pada 25 September. (*)
• Bursa Transfer Ditutup, AC Milan Gagal Datangkan Pemain Bek Tengah
• Belum Sepenuhnya Sembuh dari Covid-19, Donald Trump Kembali ke Gedung Putih
• Viral Video Emak-emak Ngomel dengan Bahasa Ngapak ke Petugas, Ini Penjelasan Satpol Kota Tegal
• Ribuan Buruh Jawa Tengah Siap Ikut Aksi Mogok Nasional Tolak UU Cipta Kerja