Berita Pendidikan

Kebutuhan Pulsa Guru Gunakan Dana POP 2020, Menteri Nadiem: Dukung Pembelajaran Jarak Jauh

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Mendikbud Nadiem Anwar Makarim memantau sekolah-sekolah, Kamis (30/7/2020).

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Diputuskan, dana Program Organisasi Penggerak (POP) tahun ini bakal direalokasikan atau dialihkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Mendikbud, Nadiem Makarim mengatakan, dana POP 2020 direalokasikan untuk menunjang kebutuhan guru dalam pembelajaran jarak jauh.

Realokasi anggaran akan diberikan dalam bentuk pulsa.

Paling Banyak Handphone dan Tembakau Gorilla, Kejari Kota Tegal Musnahkan Barang Bukti Kejahatan

Mengenang Oey Kim Tjin, Warga Cilacap Pembawa Dokumen Negara saat Ibukota Boyongan ke Yogyakarta

Cara Anak Desa Karanglo Banyumas Atasi Jenuh di Rumah, Dipandu Mbah Tarsih Bikin Wayang Klaras

Lulusan Keperawatan di Purwokerto Ini Tak Betah Nganggur, Wisnu Jambret Emak-emak di Purbalingga

Menurut Nadiem, hal ini dilakukan karena POP tahun ini ditunda dan dilanjutkan kembali pada 2021.

"Dana ini digunakan untuk kebutuhan pandemi."

"Dana tahun ini kami umumkan akan direalokasi dalam bentuk pulsa di masa PJJ ini."

"Jadi tahun ini anggaran program POP kami alokasikan untuk guru," kata Nadiem seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (27/8/2020).

Nadiem menjelaskan, ada tiga pertimbangan pihaknya menunda POP.

Pertama, Kemendikbud ingin melakukan penyempurnaan terhadap program tersebut.

Kedua, Kemendikbud memberikan waktu kepada organisasi-organisasi dalam mempersiapkan program, terutama pada masa pandemi Covid-19.

"Dan ketiga, untuk bisa memastikan kecemasan masyarakat maupun organisasi."

"Kalau ada yang lolos seleksi yang sebenarnya tidak layak, kalau dia lolos, kami cek dan ricek," ujarnya.

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, PBNU telah memutuskan kembali bergabung dalam POP.

Sedangkan PGRI dan Muhammadiyah tetap menyatakan mundur.

Nadiem menuturkan, pihaknya tengah melakukan diskusi intensif dengan Muhamadiyah dan PGRI agar mau kembali bergabung.

Halaman
12

Berita Terkini