Kuliner

Menengok Sejarah Ayam Geprek, Berawal Dari Ide Mahasiswa Asal Kudus di Yogyakarta Tahun 2003

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Ayam Geprek

TRIBUNBANYUMAS.COM - Yogyakarta memang dikenal memiliki beragam kreasi kuliner baru.

Salah satunya adalah ayam geprek yang kemudian terkenal hingga seluruh penjuru negeri.

Siapa sangka, bahwa asal-usul makanan bercita rasa pedas itu berawal dari ide mahasiswa di Yogyakarta.

Ide itu dituangkan oleh pemilik warung bernama Ruminah pada tahun 2003.

Syarat yang Harus Dipenuhi Jika Pondok Pesantren Ingin Kembali Buka di Tengah Pandemi Corona

MA Minta Ditjen HKI Coret Pendaftaran 6 Merek Dagang Geprek Bensu yang Diajukan Ruben Onsu

Utang Jatuh Tempo yang Masuk Kategori Gagal Bayar BPJS Kesehatan ke RS Capai Rp 6,5 Triliun

Calon Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Covid-19 Konspirasi Pemerintah untuk Hamburkan Kas Negara

Ayam geprek terbilang baru dalam khazanah makanan Indonesia.

Sebelum 2017, istilah ayam geprek masih asing di telinga mayoritas masyarakat Indonesia.

Namun beda cerita jika bertanya ayam geprek ke orang Yogyakarta khususnya mahasiswa pada era tersebut.

Dari Kota Pelajar ayam geprek lahir.

Ayam geprek tak lepas dari pembuat pertama makanan ini.

Ia adalah Ruminah (56) pendiri Warung Ayam Geprek Bu Rum di Yogyakarta.

"Saya buat ayam geprek pertama tahun 2003. Sebelumnya saya jualan lotek, soto, dan lain," Ruminah saat ditemui Kompas.com di warung ayam gepreknya yang pertama di Papringan, Yogyakarta, Senin (23/4/2018).

"Namanya juga penjual makanan, saya iseng jualan ayam kentucky (goreng tepung) juga," cerita Ruminah.

Lantas dari ayam goreng tepung ini, munculah ayam geprek.

Bukan Ruminah yang memiliki ide membuat ayam geprek.

Ia ingat ada pelangganya, mahasiswa asal Kudus, Jawa Tengah, yang meminta ayam goreng tepungnya diberi aneka sambal lalu diulek agar teksturnya hancur.

"Terus banyak anak yang bilang ayam gejrot, ayam ulek. Akhirnya saya beri nama jadi ayam geprek," sebut perempuan yang akrab disapa Rum.

Hidangan ayam geprek ternyata disukai banyak orang.

Mulai dari mahasiswa, pekerja kantoran, sampai wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

Sejak saat itu, Ruminah telah membuka enam cabang warung ayam geprek yang tersebar di daerah Yogyakarta.

Dibantu 23 pegawai dan anak-anaknya ia mengelola bisnis warung ayam geprek.

Di kota kelahirannya, ayam geprek juga terkenal.

Contohnya di Jalan Warung Lor, warung pertama Ayam Geprek Bu Rum, ada dua warung ayam geprek lain yang bersebelahan.

Jika menelusuri Kota Pelajar, tidak akan sulit untuk menemukan ayam geprek dengan berbagai nama dan kreasi hidangan.

Ruminah sendiri mengatakan bisnisnya lumayan terpengaruh dengan banyaknya saingan.

"Ya bertahan saja," kata Ruminah.

Sembari ia juga mulai berinovasi dengan menghadirkan aneka sambal seperti sambalado, cabai hijau, bumbu rendang, dan taburan keju.

Prakiraan Cuaca Slawi Kabupaten Tegal Hari Ini, Jumat (12/6/2020)

Kunci Sukses Riau Catatkan Angka Kesembuhan Covid-19 Hingga 89,17 Persen, Tertinggi di Indonesia

Edukasi Penyebaran Corona Belum Maksimal, Pasien Covid-19 Kabur ke Rumah Mertua

Ibu Menyiksa Balitanya Sendiri Ditangkap Polisi Setelah Videonya Viral

"Kalau yang ke warung ibu ini kebanyakan memang anak lawas, yang tahu kalau ayam geprek awalnya dari sini," kata Ruminah.

Ayam geprek lantas jadi fenomenal ketika masuk ke Jakarta pada 2017.

Ada I Am Geprek Bensu dan Geprek Bensu yang dibuka pada tahun itu.

Seiring perjalanan keduanya mengalami perebutan merek dagang.

Geprek Bensu yang menawarkan sistem waralaba sukses dan sampai sekarang memiliki 139 cabang waralaba yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Hongkong.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Ayam Geprek? Dari Mana Asal Usulnya?", 

Berita Terkini