Berita Regional

Dokter Muda Tasikmalaya: Justru Lebih Berat Lawat Hoaks Dibanding Lawan Virus Corona

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rahma Nurmayanti, salah satu dokter muda spesialis penyakit dalam asal Tasikmalaya sebagai salah satu tim penanganan pasien covid-19 di RS Jasa Kartini Tasikmalaya, Jumat (17/4/2020).(KOMPAS.com/IRWAN NUGRAHA)

Rahma bersama anggota timnya selama ini mengaku tak terpengaruh oleh isu hoaks itu dan tetap menjalankan tugasnya untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Dirinya mengaku telah biasa tidak tidur saat bersama perawat sebagai anggota tim bergantian menjaga pasien di ruang isolasi.

"Kita tak menghiraukan informasi hoaks itu selama ini. Kita tetap jalankan saja tugas untuk sembuhkan pasien," ungkap Rahma.

Namun, setiap langkahnya selama ini dalam upaya pemeriksaan dan tindakan terhadap pasien selalu mengikuti protokol yang telah ditetapkan.

Sehingga, dirinya dan anggota timnya pun sampai sekarang masih bisa bertahan dan tak terjadi penularan dari pasien ke tenaga para medis.

"Saya buktikan kenyataannya selama ini kepada masyarakat bahwa kami tenaga medis betul paling rentan tertular."

"Tapi, kalau kita disiplin hal itu tak akan terjadi meski kita setiap hari kontak dengan pasien," ujar Rahma.

Sebelum adanya pasien positif yang ditanganinya, lanjut Rahma, pihak rumah sakit sudah mempersiapkan diri mulai dari alat pelindung diri (APD, ruang isolasi, dan obat-obatan khusus.

Sehingga, saat pertama kali terkonfirmasi ada pasien positif, pihaknya telah siap dan menanganinya dengan penuh rasa tanggungjawab sampai akhirnya bisa sembuh serta bisa kembali lagi ke rumahnya masing-masing.

"Kita dari awal sudah prepare. Jadi saat ada pasien 01 terkonfirmasi positif kita sudah siap menanganinya dan alhamdulillah sembuh dan berhasil," ujar Rahma.

Rahma adalah dokter pertama yang menemukan pasien terindikasi positif corona di rumah sakit tersebut.

Saat itu, dirinya yang langsung memeriksa dan membawa pasien positif corona di Kota Tasikmalaya untuk segera diisolasi dan dilakukan penanganan perawatan insentif.

Banjarnegara Zona Merah Virus Corona, Bupati Keluarkan Maklumat, Berikut Isinya

Daftar Film yang Tayang Gratis di Youtube Menemani Kegiatan di Rumah Selama Pandemi Virus Corona

Kabar Gembira UEFA Usulkan Final Liga Champions Digelar Pada Tanggal Ini

Kronologi TNI-Polri Tembak Mati Sniper KKB Papua dalam Sebuah Kontak Senjata

"Ya, waktu itu memang terlihat gejala-gejala di pasien positif 01."

"Saya langsung anjurkan untuk dikarantina sampai akhirnya sekarang ini sudah sembuh," kata Rahma.

Dengan demikian, Rahma pun meminta untuk bijak dalam mempercayai informasi dan bisa mengonfirmasi terlebih dahulu terkait kebenarannya.

Halaman
123

Berita Terkini