Tiga pasien positif virus corona di Purbalingga dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan selama 32 hari. Setelah sembuh dan diperbolehkan pulang, ketiganya dijamu oleh Bupati Purbalingga di Pendopo Dipokusumo.
TRIBUNBANYUMAS. COM, PURBALINGGA - Tiga pasien positif virus corona (Covid-19) di Kabupaten Purbalingga telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.
Ketiga pasien tersebut yaitu Agus Hariyanto warga Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah; Hartini, warga Desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang; dan Wartiyah, warga Bedagas, Kecamatan Pengadegan.
Setelah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, ketiga pasien tersebut diajak sarapan bareng Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan Komandan Kodim 0702 Letkol Inf Yudhi Novrizal, di pringgitan Pendopo Dipokusumo, Kamis (16/4/2020).
Selama menjalani karantina berbagai aktivitas dilakukan ketiganya untuk menghilangkan rasa jenuh dan suntuk.
Seorang pasien sembuh, Hartini, mengatakan kini kondisi tubuhnya semakin membaik.
• Satu RT Dilockdown Bupati Banyumas karena Sejumlah Warganya Positif Virus Corona, Ini Alasannya
• Update Virus Corona Cilacap, 17 April 2020 - 10 Kasus Positif 1 Pasien Sembuh, 66 PDP, 1.279 ODP
• Kabar Baik! Kali Pertama Angka Pasien Sembuh Lampaui yang Meninggal - Update Virus Corona 14 April
• Kisah Si Cantik Ika Dewi, Satu-Satunya Perempuan Relawan yang Jadi Sopir Ambulans: Panggilan Hati
Semula, ia pun sama sekali tak menyangka, bakal ternfeksi virus corona.
"Awalnya saya kena tipus dan lambung sudah sembuh. Saat dinyatakan positif corona saya tidak merasakan apa-apa. Saya tidak batuk," ujarnya kepada TribunBanyumas.com.
Tini menceritakan, ia kemungkinan terpapar virus corona saat bekerja di pasar yang berada di Jakarta.
"Bos saya dan keluarganya Alhamdulilah negatif corona. Saya kerja di pasar, banyak orang mungkin ya itu saya mungkin tertular dari yang belanja," jelasnya.
Menurutnya, selama menjalani masa perawatan di ruang isolasi ia tidak diinfus.
Selain itu setiap kamar hanya diisi satu pasien positif corona
"Di Rumah sakit kegiatan ya salat, main handphone. Saya juga disuruh berjemur," kata dia.
Selama dirawat, dia tidak boleh dijenguk oleh siapapun dan baru boleh dijenguk setelah 14 hari.
Tini mengakui pelayanan yang dilakukan perawat rumah sakit sangat bagus.