TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) virus corona atau Covid-19 di Jawa Tengah melonjak signifikan.
Berdasarkan data di laman corona.jatengprov.go.id, yang diakses Jumat (20/3/2020) siang, menunjukan jumlah ODP sudah sebanyak 2.236.
Jumlah itu naik dua kali lipat dari dua hari yang lalu yang hanya kisaran angka 1.100 orang.
Awalnya, status ODP diterapkan pada warga yang baru saja mengunjungi negara atau daerah dimana sudah terjangkit virus corona.
Selain itu, yang bersangkutan mengalami gejala ringan yang mirip dengan Covid-19, hanya saja belum dirawat di rumah sakit.
• Bima Arya Wali Kota Bogor Positif Virus Corona: Hanya Batuk Kecil, Tak Ada Gejala Signifikan
• Chord Kunci Gitar Lagu When You Love Someone Rhesa and Endah
• Kisah Mike Tyson Legenda Tinju Dunia: Hidup Itu Rumit, Jadi Saya Tak Pernah Takut Hadapi Kematian
• Peduli Wabah Virus Corona, Ini 5 Artis dan Selebgram yang Galang Dana
Mereka dianjurkan untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, membenarkan warga berstatus ODP naik secara signifikan.
"Kalau jumlah ODP memang setiap jam bisa berubah yah, jumlahnya terus naik," kata Yulianto, Jumat (20/3/2020).
Di 35 kabupaten/kota di Jateng, ada beberapa daerah yang tidak ada warganya berstatus ODP, namun berstatus PDP.
Seperti di Kota Semarang, tidak ada ODP, hanya saja jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 16 orang dan positif Covid-19 ada 6 orang satu di antaranya meninggal dunia.
• 7 Arahan Presiden Jokowi untuk Penanganan Virus Corona. Libatkan Agamawan hingga Setop Ekspor Alkes
• Bukan TKW, Kita! Kronologi Anggota DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan Setelah Pulang Kunker dari Lombok
• Misteri Seminar di Bogor yang Jadi Penyebaran Virus Corona, Panitia Tidak Bisa Dihubungi
• Harga Minyak Dunia Merosot, Jokowi Minta Pertamina Kalkulasi Harga BBM, Akankah Bensin Lebih Murah?
Yulianto mejelaskan kebanyakan ODP merupakan warga yang baru saja pulang umrah.
Mereka berangkat umrah sebelum pemerintah Arab Saudi menyetop akses ini.
"Kebanyakan mereka sepulang dari umrah. Lalu juga TKI (tenaga kerja Indonesia) juga termasuk banyak yang masuk ODP," jelasnya.(mam)